Jahe untuk Mual dan Rematik

Jahe, si pedas nan hangat ini selain menyedapkan makanan juga bermanfaat untuk tubuh. Berikut resepnya:

1. Untuk menghangatkan tubuh, anti mual bagi wanita hamil, masuk angin, atau sakit kepala ringan

Ambil satu jari jahe, cuci bersih, kupas, memarkan, bakar di atas api kecil. Rebus bersama 1,5 gelas air dan gula aren hingga air tinggal sekitar 1 gelas. Minum usai makan.

2. Untuk sakit rematik
a. Ambil jahe merah 10 gram, cuci bersih, iris tipis, masukkan sebagai bahan bumbu dalam ayam, daging atau tempe, ungkep. Makan sebagai lauk. Lakukan hingga rematik hilang.

b. Ambil jahe merah 10 gram, 2 buah bunga cengkeh, 2 buah kapulaga, sepotong kayu manis, gula aren atau gula batu sesuai selera, rebus dengan 2 gelas air hingga tinggal 1,5 gelas, saring. Minum pagi dan malam setelah makan.

Sumber : Majalah Sekar , Kompas, Sabtu, 13 Juni 2009

Asam Jawa : dari asma hingga alergi

Asam Jawa (Tamarindus indica, Linn.)

Familia : Leguminosae

Uraian :
Asam jawa (tamarindus indica) merupakan sebuah kultivar daerah tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Daun asam jawa bertangkai panjang, sekitar 17 cm dan bersirip genap.
Bunganya berwarna kuning kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna coklat dengan rasa khas asam. Di dalam buah polong selain terdapat kulit yang membungkus daging buah, juga
terdapat biji berjumlah 2 – 5 yang berbentuk pipih dengan warna coklat agak kehitaman.
Nama Lokal :
Tamarind (Inggris), Tamarinier (Perancis),; Asam Jawa (Indonesia), Celangi,
Tangkal asem (Sunda); Asem (Jawa);
KANDUNGAN KIMIA :
Buah polong asam jawa mengandung senyawa kimia antara lain asam appel, asam sitrat, asam anggur, asam tartrat, asam suksinat, pectin dan gula invert. Buah asam jawa yang masak di pohon diantaranya mengandung nilai kalori sebesar 239 kal per 100 gram, protein 2,8 gram per 100 gram, lemak 0,6 gram per 100 gram, hidrat arang 62,5 gram per 100 gram, kalsium 74 miligram per 100 gram, fosfor 113 miligram per 100 gram, zat besi 0,6 miligram per 100 gram, vitamin A 30 SI per 100 gram, vitamin B1 0,34 miligram per 100 gram, vitamin C 2 miligram per 100 gram. Kulit bijinya mengandung phlobatannnin dan bijinya mengandung albuminoid serta pati.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Asma, Batuk, Demam, Sakit panas, Reumatik, Sakit perut, morbili; Alergi/biduren, Sariawan, Luka baru, Luka borok, Eksim, Bisul; Bengkak disengat lipan/lebah, Gigitan ular bisa, Rambut rontok;
Pemanfaatan


1. Asma
Bahan:
2 potong kulit pohon asam jawa, adas pulawaras secukupnya Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring. Cara mrnggunakan: diminum 2 kali sehari
2. Batuk Kering Bahan:
3 polong buah asam jawa, ½ genggam daun saga Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore
3. Demam Bahan:
1 genggam daun asam jawa, adas pulawaras secukupnya; Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan ½ liter air sampai mendidih, kemudian disaring Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore
4. Sakit Panas
Bahan: 2 polong buah asam jawa yang telah masak, garam secukupnya Cara membuat: kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring Cara menggunakan: diminum biasa Catatan: bagi ibu hamil tidak boleh minum resep ini
5. Reumatik
Bahan: 1 genggam daun asam jawa, 2-3 biji asam jawa (klungsu = jawa) Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus Cara menggunakan: dipakai untuk kompres bagian yang sakit
6. Sakit perut
a. Bahan: 3 polong buah asam jawa yang sudah masak, kapur sirih dan minyak kayu putih secukupnya
Cara membuat: semua bahan tersebut dicampur sampai merata
Cara menggunakan: digunakan sebagai obat gosok, terutama pada bagian perut
b. Bahan: 3 polong buah asam jawa, 1 potong gula aren
Cara membuat: kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum biasa
c. Bahan: 2 polong buah asam jawa, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1 potong gula kelapa
Cara membuat: Kunyit diparut, kemudian dicampur dengan bahan bahan lainnya dan diseduh dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum biasa
7. Morbili
Bahan: 1 – 2 potong buah asam jawa yang telah masak, 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari
Cara membuat: kunyit diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur sampai merata
Cara menggunakan: digunakan sebagai bedak/obat gosok bagi penderita morbili
8. Alergi/Biduren (Jawa)
Bahan: 2-3 golong buah asam jawa yang telah tua, garam secukupnya, ¼ sendok kapur sirih. Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore
9. Sariawan
Bahan: 2 polong buah asam jawa, 2 rimpang temulawak sebesar ibu jari, 1 potong gula kelapa Cara membuat: semua bahan tersebut direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum biasa
10. Luka baru
Bahan: daun asam jawa secukupnya
Cara membuat: daun asam jawa dikunyah sampai lumat Cara menggunakan: ditempelkan pada luka
11. Luka borok
Bahan: beberapa biji asam jawa (klungsu = jawa)
Cara membuat: biji asam jawa ditumbuk halus Cara menggunakan: ditempelkan pada luka, kemudian diperban
12. Eksim dan Bisul
Bahan: 1 genggam daun asam jawa yang masih muda (sinom = jawa), 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit
13. Bengkak karena disengat lipan atau lebah
Bahan: 3 – 5 biji asam jawa dan minyak kayu putih secukupnya
Cara membuat: biji asam jawa ditumbuk halus
Cara menggunakan: bagian yang bengkak dibersihkan terlebih dahulu dengan kain yang dibasahi dengan minyak kayu putih, kemudian ditaburi/ditempeli dengan bubukan biji asam jawa tersebut.
14. Mencegah rambut rontok
Bahan: beberapa biji asam jawa
Cara menggunakan: sebelum keramas dengan shampo, kepala dimasase terlebih dahulu dengan buah asam jawa yang telah masak yang dicampur sedikit air. Kemudian rambut dicuci bersih
15. Gigitan ular biasa
Bahan: beberapa biji asam jawa
Cara membuat: biji asam jawa dibelah menjadi dua Cara menggunakan: belahan biji bagian dalam ditempelkan pada luka bekas gigitan ular tersebut. Jumlah biji yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Ubi Kayu (Manihot esculenta, Crautz.)

Familia : Euphorbiaceae
Uraian :
Ubi kayu (manihot esculenta) termaasuk tumbuhan berbatang pohon lunak atau getas (mudah patah). Ubi kayu berbatang bulat dan bergerigi yang terjadi dari bekas pangkal tangkai daun, bagian tengahnya bergabus dan termasuk tumbuhan yang tinggi. Ubi kayu bisa mencapai ketinggian 1-4 meter. Pemeliharaannya mudah dan produktif. Ubi kayu dapat tumbuh subur di daerah yang berketinggian 1200 meter di atas permukaan air laut. Daun ubi kayu memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan, dan tiap tangkai mempunyai
daun sekitar 3-8 lembar. Tangkai daun tersebut berwarna kuning, hijau atau merah.
.
Nama Lokal :
Cassava (Inggris), Kasapen, sampeu, kowi dangdeur (Sunda); Ubi kayu, singkong, ketela pohon (Indonesia); Pohon, bodin, ketela bodin, tela jendral, tela kaspo (Jawa);

KANDUNGAN KIMIA :

Ubi kayu mempunyai komposisi kandungan kimia ( per 100 gram ) antara lain :
– Kalori 146 kal
– Protein 1,2 gram
– Lemak 0,3 gram
– Hidrat arang 34,7 gram
– Kalsium 33 mg
– Fosfor 40 mg
– Zat besi 0,7 mg
Buah ubi kayu mengandung ( per 100 gram ) :
– Vitamin B1 0,06 mg
– Vitamin C 30 mg
– dan 75 % bagian buah dapat dimakan.
Daun ubi kayu mengandung ( per 100 gram ) :
– Vitamin A 11000 SI
– Vitamin C 275 mg
– Vitamin B1 0,12 mg
– Kalsium 165 mg
– Kalori 73 kal
– Fosfor 54 mg
– Protein 6,8 gram
– Lemak 1,2 gram
– Hidrat arang 13 gram
– Zat besi 2 mg
– dan 87 % bagian daun dapat dimakan.
Kulit batang ubi kayu mengandung tanin, enzim peroksidase, glikosida dan
kalsium oksalat.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Reumatik, Demam, Sakit kepala, Diare, Cacingan, Mata kabur; Nafsu makan, Luka bernanah, Luka baru kena panas;
Pemanfaatan :
1. Reumatik
a. Bahan: 5 lembar daun ubi kayu, 1/4 sendok kapur sirih.
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus.
Cara menggunakan: digunakan sebagai bedak/bobok pada bagian yang sakit.
b. Bahan: 1 potong batang ubi kayu.
Cara membuat : direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 4 gelas, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
2. Demam
a. Bahan: 1 potong batang daun ubi kayu.
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
b. Bahan: 3 lembar daun ubi kayu.
Cara membuat: ditumbuk halus.
Cara menggunakan: dipergunakan sebagai kompres.
3. Sakit Kepala
Bahan: 3 lembar daun ubi kayu.
Cara membuat: ditumbuk halus.
Cara menggunakan: dipergunakan sebagai kompres.
4. Diare
Bahan: 7 lembar daun ubi kayu.
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. Bila anak yang masih menyusui yang kena diare, ibunya yang meminum.
5. Mengusir cacing perut
Bahan: kulit batang ubi kayu secukupnya.
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum menjelang tidur malam.
6. Mata sering kabur
Bahan: daun ubi kayu secukupnya.
Cara membuat: direbus, diberi bumbu garam dan bawang putih secukupnya.
Cara menggunakan: dimakan bersama nasi setiap hari.
7. Menambah nafsu makan
Bahan: daun ubi kayu secukupnya.
Cara membuat: direbus, diberi bumbu garam dan bawang putih secukupnya.
Cara menggunakan: dimakan bersama nasi dan sambal tomat.
8. Luka bernanah
a. Bahan: batang daun ubi kayu yang masih muda.
Cara membuat: ditumbuk halus.
b. Bahan: 1 potong buah ubi kayu.
Cara membuat: diparut. Cara menggunakan: dibobokan pada bagian tubuh yang luka
9. Luka baru kena barang panas (mis. knalpot)
Bahan: 1 potong buah ubi kayu.
Cara membuat: diparut dan diperas untuk diambil airnya, dan dibiarkan beberapa saat sampai tepung (patinya = jawa) mengendap.
Cara menggunakan: tepung (pati) dioleskan pada bagian tubuh yang luka.

Bunga Matahari -peluruh kencing (diuretik)

Kecantikannya memberikan inspirasi pada pelukis terkenal Vincent Van Gogh. Siapa sangka tanaman asli Amerika yang berbunga bak matahati ini ternyata juga serba guna. Selain bijinya sedap dimakan sebagai camilan, bunga sampai akarnya berkhasiat mengobati berbagai penyakit, diantaranya kanker lambung.
Penelitian berhasil membuktikan khasiat obat pada bunga, biji, daun akar, serta sumsum batang dan dasar bunga mataharinya. Khasiat bunga antara lain menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa nyeri (analgetik) pada sakit kepala, pusing, sakit gigi, nyeri haid (dysmenorrhoe), nyeri lambung (gastricpain), radang payudara (mastitis), rheumatik (arthtritis), dan sulit melahirkan. Biji bunga matahari berkhasiat meningkatkan metabolisme, peluruh kencing (diuretik), dan mengeluarkan racun dari tubuh. Bijinya juga dapat digunakan untuk mengatasi sakit kepala, tidak nafsu makan, rasa lesu, disentri berdarah, reumatik gout (akibat asam urat yang tinggi), pegal linu, dan merangsang keluarnya bintik merah pada penyakit campak.
Khasiat bagian tanaman lainnya seperti akar adalah sebagai anti radang, peluruh air seni, dan menghilangkan nyeri, disamping juga untuk mengobati infeksi saluran kencing, radang saluran napas, pereda batuk rejan (pertusis), dan keputihan, sementara daunnya juga berkhasiat sebagai anti radang, mengurangi rasa nyeri dan anti malaria. Manfaatnya semakin lengkap dengan khasiat sumsum dari batang dan dasar bunganya yaitu untuk mengobati kanker lambung kanker esophagus, nyeri lambung, air kemih berdarah (hematuria), air kemih berlemak (chyluria), merangsang pengeluaran air kemih dan menghilangkan rasa nyeri saat buang air kemih.
Ramuan pengobatan dengan bunga Matahari
Radang payudara
Kepala bunga (tanpa biji) dipotong halus-halus kemudian dijemur. Sangrai herba sampai hangus, kemudian giling menjadi serbuk/tepung. Kalau ingin diminum, ambil 10-15 g tepung kemudian dicampur arak putih, tambah gula dan air hangat. Ramuan dengan dosis yang sama diminum 3 kali sehari. Minum pertama kali harus keluar keringat, oleh karena itu sebiknya tidur pakai selimut.
Rematik
Kepala bunga direbus dengan air secukupnya sampai mengental, kemudian ditempelkan ke tempat yang sakit.
Disentri
Biji bunga matahari sebanyak 30 g diseduh, kemudian tim selama 1 jam. Setelah diangkat, tambahkan gula batu secukupnya, lalu diminum.
Pelancar buang air besar dan kecil
Akar bunga matahari segar sebanyak 15-30 g direbus, dan diminum.
Infeksi saluran kencingAkar segar sebanyak 30 g direbus. Sebaiknya merebus akar ini jangan lama-lama, sewaktu baru mendidih langsung diangkat. Minum setelah dingin.
Perhatian: wanita hamil dilarang minuman rebusan bunga
Sumber: Majalah Nirmala