Bangle Atasi Rematik, Masuk Angin, dan Lemak Tubuh

Kompresan bangle sembuhkan rematik Maria. Rimpang tanaman ini punya banyak khasiat. Seorang ibu turun brat badannya dari 74 kg menjadi 64 kg setelah minum air rebusan bangle selama 6 bulan.
Maria (64), ibu rumah tangga, telah 5 tahun mengalami rematik. Berbagai obat antinyeri telah ia coba, namun kekambuhan terus menghantuinya. Setiap kali obatnya habis, pergelangan kedua kakinya membengkak. Ini membuat jalannya tertatih-tatih. Seabrek pantangan harus dijalani, seperti tidak makan emping, jeroan, bayam dan buncis.
Lima bulan lalu, ia mencoba resep dari seorang sinse di Jembatan Lima, Jakarta Barat, berupa kompresan bangle. Tanpa dinyana, gangguan rematik tak lagi mengganggunya.
Yosep (35), bulan lalu diketahui mengidap penyakit hepatitis A. Oleh Sinse David Sungahanda, dari Klinik Lotus, Jakarta, ia dianjurkan mengonsumsi ramuan bangle dicampur temulawak, air gula, dan madu. Hasilnya, Yosep terbebas dari penyakit hepatitis A.
Ade (39), ibu rumah tangga, turun berat badannya, dari 74 kg menjadi 64 kg, setelah minum air rebusan bangle sehari sekali selama 6 bulan. Menurut Sinse David, yang merawat Ade, bangle mengandung asam organik yang berkhasiat mengurangi lemak tubuh. Selain itu, air rebusan bangle bersifat hangat dan melapisi dinding usus.
Di lingkungan keluarga, Sinse David telah memanfaatkan bangle untuk kerokan ketika bayinya susah tidur dan rewel. Caranya, parutan rimpang bangle dibalurkan ke punggung bayi sambil diusap-usap dan ditekan. Ia juga meresepkan bangle untuk gangguan sakit saat buang air kecil.
Air rendaman bangle juga bisa dimanfaatkan untuk mengobati sakit perut karena sifatnya hangat bak jahe. Setelah istrinya melahirkan, David memborehkan parutan bangle di perutnya.
Bangle mempunyai nama Latin Zingiber cassumunar Roxb. Oleh masyarakat Indonesia biasa dipakai sebagai penangkal energi jahat untuk bayi yang baru lahir. Umbi yang wangi ini juga mampu melangsingkan, meredakan demam, migrain, sakit kuning, cacingan, bahkan nyeri sendi.
Pedas dan Pahit
Bangle tumbuh di Asia Selatan, dari India hingga Indonesia. Di Jawa, tanaman yang disebut unin makei ini ditanam di pekarangan yang cukup mendapat sinar matahari. Pada tanah yang becek, pertumbuhannya akan terganggu dan rimpangnya cepat busuk.
Herba ini tingginya 1-1,5 meter, membentuk rumpun yang padat. Helaian daun berbentuk lonjong, tipis, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, berambut halus, pertulangan menyirip, panjang 23-35 cm, lebar 20-40 mm. Rimpang bangle menjalar dan berdaging, bentuknya hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan, tebalnya 2-5 mm. Permukaan luar tidak rata, berkerut, kadang dengan parut daun, warnanya coklat muda kekuningan, bila dibelah berwarna kuning muda sampai kecoklatan. Rasanya pedas dan pahit.
Dijelaskan oleh Hieronymus Budi Santoso, penulis buku pertanian dan tenologi tepat guna dari Yogyakarta, rimpang bangle mengandung zat-zat kimia berupa sineol, pinen dan seskuitterpen seskuitterpen. Rimpang tanaman ini juga mengandung mineral, albuminoid, lemak, getah yang pahit, dan asam-asam organik.
Efek farmakologis rimpang ini adalah penurun panas (antipiretik), peluruh kentut (karminatif), peluruh dahak (expectorani), pembersih darah, pencahar (laksan), dan obat cacing (vermifuge). Khasiat rimpang bangle menurut Hieronymus, untuk obat asma dan rematik.
Menurut Dr. Setiawan Dalimartha, anggota SP3T (Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional) DKI Jakarta, rematik tidak hanya menyerang persendian, tapi juga otot atau tendon. Penyebabnya bisa karena infeksi, seperti halnya penyakit kencing nanah, yang jika tidak diobati akan menimbulkan rematik. Karena itulah, bangle mampu meredam sakit rematik.
Khasiat lainnya, daunnya berguna untuk perangsang nafsu makan. Selain itu untuk obat sakit perut karena berkhasiat membersihkan darah dan sebagai peluruh kentut.
Dari demam Hingga Cacingan
Menurut Sinse David Sungahanda dari Klinik Lotus, Jakarta dan H. Sarah Kriswanti, Herbalis dari Bandung, untuk pemakaian dalam, rebus 3 jari tangan rimpang bangle. Untuk pemakaian luar, 5 jari tangan rimpang bangle dicuci bersih, lalu diparut. Dipakai sebagaii tapal atau boreh saat sakit kepala, pegal linu, dan mengecilkan perut sehabis melahirkan.
Berikut contoh pemakaian bangle untuk mengatasi:
1. Demam Masuk Angin
Ambil 15 g rimpang bangle segar cuci lalu parut. Tambahkan 1/2 cangkir air panas dan 2 sendok makan madu. Aduk merata lalu peras dan saring. Minum 2 kali sehari.
2. Perut Mulas
Ambil setengah jari tangan rimpang bangle, rimpang jahe, kencur dan lempuyang wangi, cuci bersih, lalu iris tipis-tipis. Rebus dengan 1 gelas air bersih sampai tersisa 1/2 gelas. Saring, minum ketika dingin.
3. Sakit Kepala
Rimpang segar secukupnya dicuci bersih lalu diparut. Tambahkan sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur. Dipakai sebagai pilus pada dahi.
4. Sakit kuning
Setengah jari rimpang bangle dicuci bersih lalu diparut. Tambahkan air masak dan madu masing-masing 1 sendok makan. Peras dan saring, lalu diminum. Lakukan 2 kali sehari.
5. Nyeri Sendi (Rematik)Rimpang segar secukupnya dicuci lalu diparut, tambahkan arak sampai menjadi adonan seperti bubur encer. Borehkan ke bagian sendi yang sakit.
6. Cacingan
Tiga jari rimpang bangle, 2 jari temu hitam, 5 biji ketumbar, dan 5 lembar tangkai daun sirih dicuci lalu diiris tipis-tipis kemudian ditumbuk halus. Tambahkan 1/2 cangkir air masak, aduk merata. Setelah diperas dan disaring, ramuan bisa diminum.
Selain itu, bangle juga bisa digunakan untuk:
– Mengecilkan perut setelah melahirkan
Rimpang bangle secukupnya dicuci lalu diparut, borehkan pada perut.
– Mengurangi lemak tubuh.
a.Sepotong rimpang bangle dan 7 lembar daun jati belanda dicuci lalu direbus dengan 1,5 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi 2, minum tiap pagi dan sore hari.
b. Setengah jari rimpang bangle, 1/2 jari rimpang temu giring, 3/4 jari rimpang lempuyang wangi, 1/4 genggam daun jati belanda, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa setengahnya. Setelah dingin disaring, dibagi 3, minum tiap pagi, siang, dan malam.
c. Rimpang bangle dan rimpang temu hitam masing-masing 1/2 jari tangan, dicuci lalu diparut. Tambahkan 1 sendok makan air jeruk nipis dan 2 sendok makan madu, aduk merata sambil diremas-remas. Peras dan saring, minum. Lakukan 2-3 kali sehari.
Sumber: Senior

Penyakit-Penyakit yang Takluk pada Bekatul

Salah satu kandungan tinggi pada bekatul adalah vitamin B15. Vitamin ini sanggup mengoptimalkan kerja aneka organ tubuh. Gangguan jantung, kelenjar gondok, darah tinggi, dan sejumlah penyakit lain pun bisa diatasi.
Vitamin B15 memang belum dikenal masyarakat. Padahal, senyawa yang juga disebut pangamic acid ini memiliki banyak khasiat. Struktur kimia vitamin B15 adalah Glucono-dimethy-lamino-acetic-acid, ditemukan oleh Dr. Krebs Junior, ahli biokimia dari San Francisco, Amerika Serikat, pada tahun 1952.
Meski temuan tersebut ditentang Food & Drug Administration (FDA) AS, Dr Krebs dan teman-teman berhasil mengembangkannya secara diam-diam di Uni Soviet, selama lebih dari 10 tahun. Di Uni Soviet, saat itu vitamin B15 dikonsumsi secara luas dan untuk mengobati penyakit yang belum diketahui penyebabnya.
Penyakit yang diobati dengan vitamin B15, diantaranya diabetes melitus (DM), hipertensi, kolesterol tinggi, serta arteriosklerosis (perkapuran pembuluh darah). Vitamin B15 juga dimanfaatkan untuk mengatasi serangan jantung karena sumbatan pembuluh darah jantung, gangguan aliran pembuluh darah jantung, asma (bengek) dan penyakit hati (sirosis).
Penyakit KotaTertarik oleh data pharmaco physiologic effect vitamin B15, saya mencoba bekatul sebagai makanan tambahan dalam mengobati penyakit tertentu. Pertimbangan utamanya, vitamin B15 terdapat dalam jumlah melimpah di Indonesia dan murah harganya.
Bekatul sejak dulu telah dikenal luas, terutama oleh masyarakat di pedesaan yang terbiasa mengonsumsi beras tumbuk, yang masih mengandung 50 persen bekatul. Bahkan, bekatul sering dikonsumsi sebagai makanan tambahan yang sehat karena mengandung banyak vitamin.
Dulu, masyarakat di pedesaan yang telah berumur 60-70 tahun pun masih kuat mencangkul. Jarang ada penyakit DM, kolesterol, darah tinggi, atau jantung, yang biasa disebut penyakit orang kota. Sekarang?
Penyakit tersebut telah merambah hingga di desa-desa. Menurut keyakinan saya, penyebab utamanya modernisasi telah masuk ke pelosok desa, sehingga penggilingan padi mini tersebar di mana-mana.
Tentang penyebaran penggilingan padi mini ini, saya pernah melontarkan kritik kepada pemerintah dalam tulisan di sebuah harian di Bandung pada tahun 1977. Apakah modernisasi tidak akan membawa akibat buruk kepada rakyat desa di kemudian hari? Saya yakin hal itu telah terjadi.
Mencoba Sendiri
Semula saya mencoba bekatul sebagai makanan tambahan selama satu bulan dengan dosis 30 gram atau 2 sendok makan penuh, setiap hari. Manfaat yang saya rasakan, buang air besar (BAB) lancar, badan lebih fit, dan tidak lekas lelah saat berolahraga.
Di tahun 1976 itu saya masih aktif sebagai dokter militer di Sekolah Calon Perwira (Secapa). Dengan seizin komandan Secapa, saya diperbolehkan memberikan makanan tambahan itu kepada para siswa. Hasilnya, mereka lebih sehat saat proses seleksi.
Jumlah siswa Secapa waktu itu kurang lebih 200 orang. Namun, saya hanya memberi makanan tambahan, dengan dosis 30 gram, kepada 1 pleton siswa (30 orang) untuk uji coba. Kesehatan ke-30 siswa itu diawasi oleh Dr. Kuswaji dibantu oleh stafnya, Dr. Alfred Tan dan Dr. Darsono, dad bagian biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.
Sebelum diberi makanan tambahan, tekanan darah sistolis mereka antara 100-170 mmHg, dengan angka rata-rata 100-130 (sistolis). Setelah tiga bulan, lebih dad 50 persen siswa menunjukkan penurunan sampai 20 (sistolis dan diastolis) angka.
Lebih dari 25 persen di antaranya turun sampai 90/60, tetapi tidak ada yang mengeluh pusing, malahan mereka merasa lebih fit. Melihat hasil tersebut, pemberian makanan tambahan dilanjutkan sampai 8 bulan. Hasilnya, tekanan darah sistolis tertinggi adalah 125.
Pada 1979, Dr. Muchsin Doewes dari Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Solo meminta bekatul dari saya untuk diujicobakan pada tikus. Judul percobannya The Preventive Action of Rice Brand ini Experimental Fatty Infiltration of the Liver, dengan hasil yang sangat mendukung konsumsi bekatul untuk kesehatan hati.
Dr. Muchsin menyatakan bahwa bekatul lebih baik dari vitamin B15 sintetis. Hal ini mungkin disebabkan masih ada zat-zat lain dalam bekatul yang menghasilkan efek lebih baik dalam percobaannya.
Bekatul mengandung karbohidrat, protein, mineral, lemak, vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B5, B6 dan B15) dan dietary fiber (serat pencernaan). Konsentrasi vitamin B15 per 100 gram bahan: rice bran (beras) 200 mg, jagung 150 mg, haverout 100 mg, wheat bran (dedak gandum) 30 mg.
Dari berbagai penjelasan ilmiah tentang vitamin B15, yang paling penting cara bekerjanya, yaitu menyempurnakan metabolisme di dalam tubuh. DM, Basedov (gondok), kolesterol tinggi, merupakan penyakit akibat terganggunya proses metabolisme tubuh.
Pada DM yang tergantung insulin, pemberian bekatul tidak berpengaruh. Namun, ada 2 kasus dengan reaksi positif, yaitu insulin yang dipakai tiap hari berkurang, dari 40 jadi hanya 20 unit. Saya yakin, bekatul dapat merangsang sel-sel Langerhans di dalam panrkeas untuk membentuk insulin.
Di mana kita bisa mendapatkan vitamin B15? Dr. Krebs, telah mengisolasinya dalam rice brand (The Merck Index Seventh Edition hal 1.099). Di Rusia, jerman, Perancis, Jepang, Spanyol, dan Yugoslavia, ekstrak vitamin B15 itu telah beradar. Umumnya dalam bentuk garam sebagai kalsium (obat paten produksi pabrik farmasi) dengan harga mahal.
Vitamin B15 itu memang tidak beredar di Indonesia, tetapi mudah dijumpai di seluruh pelosok di Indonesia dalam jumlah berlimpah, yaitu dalam rice brand atau dedak halus alias bekatul.
Cara pemakaianBerikut ini cara pemakaian bekatul berdasar pengalaman penulis selama lebih dari 25 tahun pengonsumsinya:
Untuk menjaga kesehatan atau stamina: 30 gram sehari (15 gram di pagi dan sore hari) atau sekaligus 30 gram pagi. Campur dengan 1 gelas air minum, rebus sampai mendidih. Agar lebih enak, tambahkan gula merah, gula putih, gula obat (bagi penderita DM), susu, cokelat, sup, bubur kacang hijau, havermut, mi instan, santan kelapa, dan lain-lain.
Untuk mengobati penyakit, dosis yang dianjurkan 2×1 sdm tiap pagi dan sore. Bila perlu dosis dapat ditambah 3×1 sdm tiap pagi, siang dan sore atau 2×2 sdm tiap pagi dan sore, atau 3×2 sdm tiap pagi, siang dan sore. Saya mengonsumsi 2x 2 sdm untuk kesehatan.
Ingat, obat-obatan dari dokter harap terus diasup, Setelah 1-2 minggu, konsultasikan dengan dokter.
Vitamin B15 yang diproduksi oleh pabrik farmasi, 50 mg per tablet. Dosis vitamin B15 untuk pengobatan berkisar 100-300 mg per hari.
Pengalaman Mengobati
1. Penyakit Asma (Bengek)
Dalam menangani penyakit asma, saya meresepkan obat-obatan yang umum diresepkan oleh rekan sejawat sambil menambahkan bekatul. Hasilnya sangat memuaskan. Mereka yang mengonsumsi bekatul secara teratur, penyakit asmanya tidak pernah kambuh atau bila kambuh hanya ringan saja.
2. Penyakit basedov/hipertiroid
Seorang ibu datang berobat lima tahun lalu karena penyakit gondok (basedov) yang dideritanya. Kelenjar tiroidnya sangat besar. saya konsultasikan dengan internis, yang memberikan pengobatan Propil Thio Uracil (PTU) dan Neomercasol. Nyatanya, sudah 2 bulan pengobatan, tumornya tetap saja besar.
Meski disarankan untuk operasi, pasien menolak karena takut. Untunglah ia mau mengasup bekatul selama beberapa bulan. Ternyata tumornya hilang total. Ternyata tumornya hilang total. Internis tersebut terperanjat saat melihat tumor si pasien hilang total.
Setelah kejadian yang membuat saya terheran-heran itu, saya mengobati 2-3 pasien penyakit basedov (T3-T4 tinggi) dengan bekatul dan PTU (obat murah), Lambat laun tumor mereka makin kecil dan hilang.
3. Diabetes melitus
Seorang pasien pria datang dengan berat badan turun drastis dan kadar gula darah swaktu 400 mg%/. Dia juga sudah tidak sanggup berhubungan seks. Saya meresepkan Glibenclamid 1 tablet sehari ditambah bekatul 3×1 sdm, disertai diet, Syukurlah kadar gulanya berangsur-angsur turun. Dia pun sanggup kembali berhubungan seks.
4. Obesitas.
Bekatul berkalori rendah dan berserat tinggi, Untuk mengurangi obesitas, ikuti petunjuk berikut ini. Makan bekatul 3×1 sdm penuh per hari,. Setelah Anda bisa menyesuaikan diri, dosis boleh ditingkatkan. Pagi 3 sdm penuh, Anda sudah akan merasa kenyang.. Siang makan nasi sedikit saja, Kalau masih lapar, konsumsi buah-buahan dan sayur-mayur, boleh juga ditambahkan 2 sdm bekatul. Malam hari jangan makan nasi, makan saja buah-buahan atau ditambahkan 2 sdm bekatul.
5. Anda yang menderita kista ovarium sambil menunggu operasi dan mendapat obat dari dokter kandungan, boleh mencoba bekatul 3×1 sdm. Ada beberapa penderita kista (masih kecil, sebesar bola pingpong), setelah makan bekatul hilang total dalam beberapa minggum termasuk anak saya yang kemudian bisa hamil.
Efek Samping

Kadang-kadang terjadi diare pada permulaan konsumso bekatul, tetapi selanjutnya akan biasa lagi. Kalau masih diare, kurangi dosisnya, misalnya setengah sdm tiap sore untuk penyesuaian.
Kadang-kadang susah buang air besar (sangat jarang terjadi), Disarankan makan pepaya atau campur bekatul dengan agar-agar.
Kadang-kadang muncul rasa mual pada penderita maag. Kepada mereka disarankan mengasup bekatul yang lebih enceer dan jangan sekaligus, misalnya 1 sdm dicampur dengan 1 gelas air minum atau agar-agar. Dengan cara ini sakit maag akan berkurang, bahkan berangsur-angsur menyembuh.
Sumber: Majalah Nirmala

Ceremai untuk pelangsing hingga sembelit

Tumbuhan ini merupakan suku Euphoorbiaceae. Di beberapa daerah Indonesia, namanya berbeda-beda. Di Aceh disebut ceremoi, cerme (Gayo), ceramai (Melayu), camin-camin (Minangkabau), careme, cerme (Sunda), cerme (Jawa). Di Bali disebut carmen, cermen, careme (Madura), sarume (Bima), dsb.
Uraian Tumbuhan
Pohon ini berasal dari India, dapat tumbuh pada tanah ringan sampai tanah berat dan tahan akan kekurangan sampai kelebihan air. Ceremai banyak ditanam orang dihalaman, diladang dan ditempat lain sampai ketinggian 1.000 m dpl.
Ciri pohon kecil, tinggi sampai 10 m kadang lebih, percabangan banyak, dan kulit kayu tebal. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun dalam tangkai membentuk rangkaian seperti daun majemuk. Helai daun bundar telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal tumpul sampai bundar, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin tidak berambut, panjang 2 cm hingga 7 cm, lebar 1,5 cm hingga 4 cm. Warna hijau muda.
Bila tangkai gugur akan meninggalkan bekas yang nyata pada cabang. Perbungaan berupa tandan yang panjang 1,5 cm hingga 12 cm, keluar disepanjang cabang, kelopak bentuk bintang, mahkota merah muda. Terdapat bunga betina dan jantan dalam satu tandan. Buahnya buah batu, bentuknya bulat pipih, berlekuk 6 cm hingga 8 cm, panjang 1,25 cm hingga 1,5 cm, lebar 1,75 cm hingga 2,5 cm, warnanya kuning muda, berbiji 4 hingga 6 , rasanya asam. Biji bulat pipih berwarna coklat muda.
Daun muda bisa dimakan sebagai sayuran. Buah muda busa dimasak bersama sayuran untuk menyedapkan masakan karena memberi rasa asam. Buah masak dapat dimakan langsung setelah diremas dengan air garam untuk mengurangi rasa sepat dan asam, dimakan setelah dibuat manisan atau selai. Perbanyakan dengan biji atau okulasi.
Sifat dan Khasiat
Daun ceremai berbau khas aromatik, tidak berasa, dan berkhasiat sebagai peluruh dahak dan pencahar (purgatif). Kulit akar dan buah berkhasiat sebagai pencahar.
Kandungan Kimia
Daun, kulit batang, dan kayu ceremai mengandung saponin, flavonoida, tanin, dan polifenol. Akar mengandung saponin, asam galus, zat samak, dan zat beracun (toksik). Sedangkan buah mengandung vitamin C.
Bagian yang digunakan : Daun, kulit akar, dan biji
Indikasi
Daun Ceremai berkhasiat untuk mengobati batuk berdahak, menguruskan badan, mual, kanker dan sariawan. Sedangkan kulit berkhasiat mengatasi penyakit asma dan sakit kulit. Biji berkhasiat untuk mengobati sembelit serta mual akibat perut kotor.
Cara Pemakaian
Sembelit
Siapkan biji ceremai sebanyak ¾ sendok teh, dicuci lalu digiling sampai halus. Seduh dengan ½ cangkir air panas. Sewaktu masih hangat tambahkan 1 sendok makan madu, aduk sampai rata kemudian diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari. 2. Siapkan daun ceremai segar sebanyak 3 gr, dicuci lalu ditumbuk halus. Seduh dengan ½ gelas air panas lalu didinginkan . Hasil seduhan diminum sekaligus bersama ampasnya.
Asma
Siapkan biji ceremai sebanyak 6 biji, bawang merah 2 butir, akar kara (dolichos lablab) ¼ genggam, buah lengkeng (nephelium longanum) 8 butir, dicuci lalu ditumbuk seperlunya. Bahan-bahan tersebut lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 ½ gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum dengan air gula secukupnya, sehari 2 kali, masing-masing ¾ gelas.
KankerSiapkan daun ceremai yang masih muda sebanyak ¼ genggam, daun belimbing 1/3 genggam, bidara upas ½ jari, gadung cina ½ jari, gula enau 3 jari, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tertinggal kira-kira ¾ bagian. Setelah dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, masing-masing cukup ¾ gelas.
Melangsingkan Badan
Minum air rebusan daun ceremai. Obat ini bekerja kuat, jangan menggunakan dalam jangka waktu lama.
Peringatan: Cairan akar beracun. Sebaiknya tidak menggunakan akar ceremai untuk pengobatan.
Sumber: PdPersi

Daun Kemuning

Kemuning biasa tumbuh liar di semak belukar, tepi hutan atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar.Semak atau pohon kecil, bercabang banyak, tinggi 3 – 8 m, batang berkayu, beralur, warna cokelat kotor, tidak berduri. Daun majemuk, bersirip ganjil dengan anak daun 3 – 9, letak berseling. Helaian anak daun bertangkai, bentuk bulattelur sungsang atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata atau agak beringgit, panjang 2 – 7 cm, lebar 1 – 3 cm, permukaan licin, mengkilap, warnanya hijau, bila diremas tidak berbau. Bunga majemuk berbentuk tandan, 1 – 8, warnanya putih, wangi, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Buah buni berdaging, bulat telur atau bulat memanjang, panjang 8 – 12 mm, masih muda hijau setelah tua merah mengkilap, berbiji dua.
Bagian yang digunakan:
Daun, bunga, akar, ranting dan kulit batang
Sifat kas:
Analgesik, diuretik dan stomakik
Khasiat:
1. Haid tidak teratur
Ramuan:
Daun kemuning = 3 gram atau 1/2 genggam
Daun Pacar Kuku = 3 gram atau 1/2 genggam
Rimpang Temu Lawak = 4 gram atau 1 jari
Air = 110 ml atau 3 gelas
Cara pembuatan:
Daun kemuning dan daun pacar kuku (lawsonia inermis) masing-masing bahan segar sebanyak 1/2 genggam, rimpang temulawak 1 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih lalu direbus sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
Lama pnegobatan:Diulang selama 3 hari
2. Keputihan
Ramuan:
Daun kemuning = 3 gram
Daun pacar kuku = 3 gram
Herba Tapak Liman = 2 gram
Rimpang Temu Kunci = 2 gramAir = 110 ml
Cara pembuatan;Dibuat infus, diminum 1 kali sehari 100 ml, diulang selama 7 hari
3. Bisul
Akar kemuning kering sebanyak 30 gram dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
4. Memar
Kemuning dan kaca piring, masing-masing daun segar, sama banyak, dicuci lalu digiling halus. Tambahkan sedikit arak sambil diaduk di atas api. Hangat-hangat ditempelkan pada bagian tubuh yang memar.
5. Sakit gigi
Minyak yang keluar dari kulit batang kemuning yang dibakar diteteskan ke dalam gigi yang berlubang.
6. Melangsingkan badan
Daun kemuning = 1 genggam
Daun pace = 1 genggam
Bangle/temu giring = 1/2 jari kelingking
Air = secukupnya
Cara pembuatan:Semua bahan ditumbuk halus tambahkan 1 cangkir air masak sambil diaduk rata. Peras dengan sepotong kain Air yang terkumpul diminum sekaligus pada pagi hari sebelum makan.Lama pengobatan dicoba selama 7 hari, untuk pemeliharaan diminum 2 kali seminggu dan tiap kali minum 1/4 cangkir.
7. Radang Buah Zakar
Daun kemuning = 60 g danHerba sambiloto = 35 g
Cara pembuatan:Daun kemuning dan herba sambiloto dicuci lalu direbus dengan air bersih sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
8. Infeksi saluran kecing
Daun kemuning segar sebanyak 35 g dicuci lalu tambahkan 3 gelas air bersih. Rebus sampai airnya tersisa separonya. Setelah dingin disaring dan diminum 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas. (berbagai sumber)
Sumber gambar: pdpersi.co.idSumber: CBN