Kelapa Airnya, Limbah Penuh Khasiat

Air kelapa kerap diasumsikan sebagai limbah. Padahal, ia memiliki khasiat dan nilai gizi yang dahsyat. Contohnya, selain bisa menyegarkan di kala dahaga, air kelapa juga bisa dibuat sebagai nata den coco dan kecap.
Selain digunakan untuk nata de coco air kelapa juga dimanfaatkan dalam pembuatan kecap. Dengan mencampur air kelapa, kedelai, gula merah, bawang putih, kemiri, daun salam, lengkuas, kluwak, serta natrium benzoat, kecap bisa didapat. Yang tak kalah menarik, air kelapa juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan tradisional dan kecantikan. Sebenarnya air kelapa kaya gizi. Tidak hanya unsur makro, tetapi juga unsur mikro. Unsur makro yang terdapat pada air kelapa adalah karbon dan nitrogen.
Unsur karbon dalam air kelapa berupa karbohidrat sederhana seperti glukosa, sukrosa, fruktosa, sorbitol, inositol, dan lain-lain. Unsur nitrogen berupa protein, tersusun dari asam amino, seperti alin, arginin, alanin, sistin dan serin. Sebagai gambaran, kadar asam amino air kelapa lebih tinggi ketimbang asam amino dalam susu sapi.
Selain karbohidrat dan protein, air kelapa juga mengandung unsur mikro berupa mineral yang dibutuhkan tubuh. Mineral tersebut diantaranya Kalium (K), natirum (Na). kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P), dan sulfur (S).
Jika diteliti lagi, dalam air kelapa juga terdapat berbagai vitamin. Sebut saja vitamin C, asam nikotinat, asam pantotenat, asam folat, biotin, riboflavin dan sebagainya. Jadi jelaslah bahwa air kelapa mengandung unsur makro dan mikro yang cukup lengkap.
Ramuan untuk pengobatanAir kelapa muda selain enak diminum dalam kondisi segar juga memiliki khasiat sebagai obat berbagai jenis penyakit.
Gatal dan eksim
Sediakan satu genggam beras. Rendam dalam air kelapa muda yang masih berada dalam tempurung selama 5-7 jam hingga beras terasa asam. Setelah itu giling hingga menjadi bubur halus (tepung). Kemudian oleskan bahan tersebut pada bagian tubuh yang terkena gatal, eksim, luka atau telapak kaki pecah. Lakukan setiap hari selama 3 – 4 hari.
Luka bakar
Sediakan sejumput bubuk kunyit dan air kapur sirih. Campur dengan air kelapa. Oleskan pada bagian yang terkena luka bakar, misalnya pada telapak tangan atau telapak kaki. Rasa panas pun akan cepat hilang.
Demam berdarah
Minum air kelapa mudah hijau yang dicampur dengan air perasan jeruk nipis secara teratur.
Cacingan pada anakBerikan air kelapa muda yang diberi sedikit sari jeruk sitrun kepada anak yang mengalami gangguan caciangan.
Disentri
Penderita disentri biasanya akan merasa penat di kaki, demam tinggi, tinja berlendir dan bercampur darah, sering buang air, urine berwarna gelap. Untuk menjernihkan urine, minumlah air kelapa hijau. Bila urine sudah normal, hentikan minum air kelapa tersebut.
Air kelapa untuk kecantikan
Menghilangkan jerawat
Siapkan satu gelas air kelapa campur dengan 25 gram pasta kunyit, biarkan semalam. Keesokan harinya, tambahkan ke dalam ramuan tersebut tiga sendok teh bubuk cendana merah. Aduk sampai merata. Simpan selama tiga hari. Setelah itu, saring ramuan dengan menggunakan kain kasa. Simpan air perasan dalam botol. Oleskan ramuan tersebut pada wajah yang berjerawat, dua kali sehari sampai jerawat lenyap.
Mencegah kerutan di wajah
Untuk menghindari kerutan di wajah yang datang lebih dini, basulah wajah dengan air kelapa, sesering Anda suka.
Mencegah uban
Air kelapa hijau dicampur dengan satu sendok teh garam. Gunakan untuk mencuci rambut guna mencegah tumbuhnya uban.
Meningkatkan gairah seksual
Campur air kelapa dengan sedikit madu, lalu minum. Ramuan ini mampu merangsang pusat-pusat seksual tubuh.
Membuat suara merdu
Minum air kelapa muda yang telah diembunkan selama satu malam.
Sumber: Senior

Angkak, Bumbu Penyebab Penangkal Demam Berdarah

Ramuan obat tradisional ini sebenarnya masuk dalam kelompok bumbu masak. Ia sejenis rempah-rempah dari Cina yang membuat masakan daging menjadi lebih harum dan sedap. Walaupun masih diperdebatkan kemanjurannya, tak sedikit yang meyakini khasiatnya. Ini sebuah kisah nyata. Pada bulan Oktober 2000, Komaraningsih (50) dirawat selama kurang lebih lima hari di sebuah rumah sakit di Depok, Jawa Barat. Dokter menyatakan dia terkena demam berdarah.
Melalui pemeriksaan laboratorium diketahui nilai trombosit dalam darahnya sekitar 40.000. Padahal, untuk orang dewasa, angka trombosit normal sekitar 150.000-450.000. Ini berarti nilai trombositnya jauh di bawah standar.
Selama dirawat pun angkanya hanya berkisar 50.000-83.000. Dokter mengizinkannya pulang saat angkanya sudah mencapai 100.000. Ibu Komariah bersikeras pulang karena memikirkan biaya yang semakin membengkak.
Ketika sedang dalam masa perawatan di rumah, ada seorang atasannya yang memberitahu agar mencoba membuat minuman yang terbuat dari angkak. Angkak bentuknya seperti beras ketan hitam, tetapi warnanya merah tua.
“Waktu itu saya beli seperempat kilo. Saya ambil dua sendok. Dua sendok makan angkak direbus dengan dua gelas air, hingga setelah mendidih kira-kira menjadi satu gelas. Setelah dingin, baru diminum,” ungkap Komaraningsih tentang resep yang masih diingatnya kepada SENIOR.
Pada waktu itu Komaraningsih meminumnya di pagi hari. Siangnya dia pergi ke laboratorium untuk memeriksakan jumlah trombositnya. Sempat timbul rasa pesimis dalam dirinya kalau angka trombositnya tidak akan naik drastis, mengingat pengalamannya dirawat di rumah sakit.Namun, apa yang terjadi, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa trombositnya mencapai 432.000, atau sudah mendekati batas tertinggi dari angka normal. Pengalaman ini lalu dia sampaikan dengan niatan membantu mereka yang sedang tergolek tidak berdaya karena terserang demam berdarah.
Demam pun HilangAda lagi, seorang bapak satu anak yang yang juga tinggal di Depok, sebut saja namanya Budi, suatu hari mengalami demam dan meriang. Ia merasa kakinya pegal dan panas dingin. Karena khawatir demam berdarah, bapak satu anak ini segera memeriksakan dirinya ke dokter.Walaupun dokter sudah meyakinkan bahwa dia tidak terkena demam berdarah, Budi tetap penasaran. Selagi penasaran, dia juga mendengar belakangan ini orang sedang meributkan soal angkak yang bisa menyembuhkan demam berdarah, yaitu dengan menaikkan kadar trombosit dalam darah.
Dia segera merebus angkak dan mengambil airnya untuk diminum. Pagi dan sore dia minum sebanyak satu gelas. Boleh percaya atau tidak, esok harinya dia sudah tidak merasakan demam dan panas dingin, terutama pada bagian kedua kakinya.
Dari dua ilustrasi di atas, memang bisa dipastikan bahwa angkak berguna untuk pengobatan, terutama dalam mengobati demam berdarah. Meski begitu, tidak banyak literatur kesehatan yang menyebutkan fungsi angkak ini, khususnya pengobatan modern. Hanya saja, dalam pengobatan ala Tiongkok kuno, angkak digunakan sebagai ramuan obat tradisional karena bahannya mudah didapat dan murah.
Angkak bisa dijumpai dalam kelompok bumbu dapur yang biasa menjual rempah-rempah masakan Cina. Mereka memakai angkak untuk memberikan warna merah pada masakan daging. Selain itu juga memberikan efek rasa manis, sedap, dan wangi.
Berwujud BuahHingga sekarang orang mengetahui angkak berwujud seperti beras. Padahal, aslinya angkak berasal dari kembang atau buah, seperti diungkapkan terapis dan konsultan aura Tom Suhalim.Menurut redaktur khusus Tabloid SENIOR ini, buah atau kembang itu berwujud seperti belimbing yang bersegi enam. Seperti yang lain, dia menegaskan bahwa angkak dipakai untuk meningkatkan trombosit darah penderita demam berdarah.
Namun, hal itu tidak serta merta dibenarkan oleh Martani Wiranata, seorang akupunturis. Menurutnya, angkak berbentuk seperti beras ketan yang karena sudah mengalami proses frementasi, berubah warna menjadi merah.
“Memang, bumbu masak yang sehari-hari digunakan untuk memerahkan daging ini digunakan untuk mengobati trombosit darah seseorang yang menurun,” ujar pria yang sehari-hari dipanggil Pak Willy ini.
Menurut sekretaris DPP Ikatan Naturopatis Indonesia ini, bila berdasarkan deskripsi Tom Suhalim, berarti itu bukan angkak, melainkan peka, juga termasuk rempah-rempah dalam masakan Cina.
“Peka sangat berbeda jauh dengan angkak. Persamaannya, peka juga dipakai sebagai bumbu masak. Khusus peka, sifatnya sebagai pewangi masakan,” tutur Willy.
Dalam dunia pengobatan Timur, karena sifatnya wangi, peka hanya digunakan untuk kasus penyakit dalam saja. Namun, Willy tidak menjelaskan penyakit dalam apa saja yang bisa ditangani dengan peka ini.
Belum DirekomendasikanTerlepas dari perdebatan mengenai sumber pastinya, belakangan ini angkak sedang banyak dicari. Khususnya berkaitan dengan masalah demam berdarah. Harganya pun mulai melambung. Seperti pengalaman seorang ibu di Bandung yang mendapatkan angkak seharga Rp 10.000. Namun, tidak dijelaskan seberapa banyak angkak yang diperoleh.
Sebagai gambaran, sekantong plastik berisi sekitar tiga sendok makan angkak dijual seharga seribu rupiah di sebuah toko bumbu dapur di lantai dua Pasar Palmerah, Jakarta. Di toko obat tradisional di kawasan Petak Sembilan dan Glodok, Jakarta Barat, sebungkus angkak berisi kira-kira lima sendok makan dijual dengan harga Rp 2.000.
Kalangan medis memang belum merekomendasikan angkak sebagai obat untuk mengatasi demam berdarah. Alasannya, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa angkak bisa meningkatkan trombosit darah.
Lantas, kapan kalangan kedokteran Indonesia atau Depkes akan mengadakan penelitian? Haruskah pasien yang tengah terkapar di rumah sakit menunggu hasil penelitian itu? @ Suharso Rahman
Penggunaan Angkak
William Adi Teja, MD, M.Med, seorang peminat pengobatan ala Cina, mencoba menjelaskan apa itu angkak. Dari literatur yang dibacanya, angkak sebenarnya berasal dari beras putih yang diolah sedemikian rupa hingga menjadi merah warnanya. Bila diolah dengan tape akan menjadi arak. Arak ini biasa dipakai untuk memasak tim ayam, sifatnya hangat, manis, dan tidak beracun.”Nah, saya melihat angkak ini mempunyai sifat hangat dan manis, yang berarti mempunyai fungsi tonifikasi atau menyejukkan. Padahal, penyakit menular, dalam hal ini demam berdarah, bersifat panas lembab,” kata William.
Menurutnya, dalam pengobatan ini ada kontradiksi. Karena itu, untuk mengobati demam berdarah seharusnya dicari obat yang sifatnya berlawanan, yaitu sejuk, agak pedas, dan pahit untuk menghilangkan hawa panas dan lembab yang mengganggu pencernaan.
“Dengan kata lain, pemakaian angkak untuk pengobatan tidak bisa digunakan sendiri, harus didukung oleh obat tradisional lainnya yang mempunyai sifat yang telah disebutkan di atas. Menyejukkan dan menghilangkan hawa lembab,” lanjutnya.
Beberapa keluhan yang bisa diredakan dengan menggunakan angkak, menurut William, di antaranya memperlancar dan menstabilkan darah, memperkuat fungsi pencernaan, mencegah penyakit menular. Angkak juga dipakai untuk mengobati luka dalam akibat pukulan, benturan, atau jatuh, serta membantu memperlancar dan mengurangi rasa sakit perut ketika haid.Menurut William, takaran ramuan yang digunakan untuk keluhan di atas hampir sama. Biasanya, 30 sampai 100 gram angkak dimasak dengan 200 – 400 ml air (sekitar dua gelas). Tunggu hingga sekitar 20 menit dan mendidih atau hingga air tinggal setengahnya. Biarkan dingin, minum airnya.Lakukan rutin hingga gejala mereda.
Sumber: Senior

Getah Pepaya Atasi Kanker

Setiap bagian dari tumbuhan pepaya memiliki khasiat. Bahkan, getah pepaya yang terdapat di seluruh bagian tanaman, mulai dari buah, daun, batang, sampai akarnya, bersifat antitumor dan kanker. Ini karena lebih dari 50 asam amino yang terdapat di dalamnya.
Buah pepaya memiliki kadar serat yang tinggi. Itu sebabnya saat mengalami sulit buang air besar, pepaya adalah buah yang pas untuk dikonsumsi.
Tentu, khasiat pepaya tak hanya pada buahnya saja. Linda misalnya. Ibu rumah tangga yang tinggal di Jakarta ini pernah membuat ramuan alami untuk mengatasi gejala cacingan pada anaknya yang berusia 3 tahun dengan memanfaatkan akar kering pepaya dicampur dengan bawang putih. Hasilnya tak kalah dengan obat cacing yang banyak dijual di toko.
Munaroh, juga ibu rumah tangga, pernah merasakan manfaat daun papaya untuk menambah nafsu makan anaknya yang sempat menurun setelah sakit. Hasilnya lumayan, berkat ramuan daun pepaya segar seukuran telapak tangan, sedikit garam, dan air hangat setengah cangkir yang kemudian diblender dan disaring guna diambil airnya untuk diminumkan, nafsu makan anaknya jadi bertambah.
Kandungan Papain
Buah, daun, dan akar papaya memang dapat dimanfaatkan mencegah gangguan ginjal, sakit kandung kemih, tekanan darah tinggt, dan gangguan haid. Sementara biji pepaya ber-, manfaat mengobati cacing gelang, gangguanpencernaan, masuk angin, dan diare.
Dari beberapa penelitian dijelaskan, batang dan daun pada tumbuhan pepaya mengandung banyak getah putih seperti susu (white milky latex) yang berpeluang dikembangkan sebagai antikanker. Manfaat getah pepaya untuk kesehatan dibuktikan Bouchut secara ilmiah, seperti dikutip Journal Society of Biology, yang menyatakan papain bersifat antitumor atau kanker.
Peran itu dimungkinkan oleh kandungan senyawa karpain, alkaloid bercincin laktonat dengan tujuh kelompok rantai metilen. Dengan konfigurasi itu, tak hanya tumor dan penyakit kulit yang disembuhkan, karpain ternyata juga ampuh menghambat kinerja beberapa mikroorganisme yang menggangu fungsi pencernaan, sehingga efektif untuk menekan penyebab tifus.
Lebih dari 50 asam amino terkandung dalam getah pepaya, antara lain asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin, histidin, lysin, arginin, tritophan, dan sistein. Mereka bersatu padu menjadi bahan baku industri kosmetik , untuk menghaluskan kulit, menguatkan jaringan agar lebih kenyal, dan menjaga gigi dari timbunan plak.
Selama ini getah pepaya yang terdapat pada daun memang lebih dimanfaatkan untuk pengempukan daging dengan cara membungkus daging mentah dengan daun tersebut selama beberapa jam dalam suhu kamar. Selain itu, daun pepaya dapat langsung digosok-gosokkan pada permukaan daging. Penggosokan daun pada daging dimaksudkan untuk mengeluarkan getah (lateks) yang terdapat pada daun agar keluar, kemudian masuk dalam daging.
Bentuk KemasanDi beberapa daerah, daging dimasak langsung bersama daun dan buah pepaya mentah untuk mendapatkan daging yang lunak dan mudah dicerna. Saat ini, getah yang terdapat dalam daun dan buah pepaya mentah diekstrak untuk dimanfaatkan sebagai bahan campuran pengempuk daging secara komersial. Tepung getah pepaya sebagai pengempuk daging banyak dijual dalam bentuk kemasan di super market atau di toko bahan kimia.
Penggunaan getah tersebut bisa dengan penyuntikan secara langsung pada ternak setengah jam sebelum disembelih agar dagingnya lebih lunak. Enzim papain akan menghidrolisis kolagen dalam daging, sehingga bentuknya menjadi kendur dan daging akan lebih empuk. Enzim papain inilah yang merombak protein (kolagen) menjadi beberapa bagian.
Dalam buku Taman Obat Keluarga edisi III terbitan Departemen Kesehatan disebutkan, pepaya termasuk tanaman yang cepat tumbuh dan berbuah banyak. Di daerah tropis, pembuahan pertama dapat berlangsung kurang dari satu tahun dan kemudian berbuah sepanjang tahun. Jumlah buah bisa mencapai 50-150 per pohon setahun.
Jika selama ini Anda termasuk penggemar buah pepaya, tentu sepakat bahwa manfaat dan nilai gizinya bagi kesehatan sangatlah besar. Tidak sekadar memiliki serat tinggi, pepaya juga mengandung berbagai jenis enzim, vitamin, dan mineral. Malah kandungan vitamin A-nya lebih banyak daripada wortel, dan vitamin C nya lebih tinggi daripada jeruk. Kaya pula dengan vitamin B kompleks dan vitamin E.
Hebatnya lagi, kandungan enzim papain dalam buah pepaya berfungsi mempercepat prows pencernaan protein. Kadar protein dalam buah pepaya tidak terlalu tinggi, hanya 4-6 gram per kilogram berat buah, tetapi hampir seluruhnya dapat dicerna dan diserap tubuh.
Ini disebabkan enzim papain dalam buah pepaya mampu mencerna zat sebanyak 35 kali lebih besar dari ukurannya sendiri.
Meramu Idola Sepanjang Musim
Karena mudah dipelihara dan tidak mengenal musim, harga pepaya memang jauh lebih murah dibandingkan dengan buah lain. Meski harganya murah, manfaat yang dikandungnya ternyata sangatlah besar. Bahkan, setiap bagian tanaman, mulai dari biji, buah, daun, hingga getahnya, dapat dimanfaatkan untuk beragam keluhan. Tak heran, pepaya bisa disebut sebagai buah idola sepanjang musim.
Berikut beberapa contoh meramunya.
Biji
– Mengunyah satu sendok teh biji pepaya mentah dalam kondisi perut masih kosong setiap hari dapat mencegah dan membasmi cacing serta parasit lainnya. Biji pepaya ini dapat dipergunakan dalam keadaan basah maupun kering. Jika rasanya terlalu kuat, bisa dicampur dengan kurma atau madu. Bisa saja biji pepaya ini diblender dan dicampur dengan sedikit air, baru diminum. Sebagai program antiparasit, makanlah biji pepaya ini setiap hari selama seminggu, selanjutnya diulang dua minggu kemudian.
– Cara lainnya, ambil biji pepaya kering berupa serbuk 10 gram. Serbuk ini dididihkan bersama air 150 ml, sampai diperoleh larutan 75 ml setelah disaring. Hasil ini bisa diminum sekaligus dua jam sebelum makan malam.
Akar
– Untuk obat cacing, gunakan akar pepaya kering 10 gram, bawang putih 1 gram, dan air 100 ml. Bahan dipotong-potong, kemudian dididihkan dengan air selama 15 menit, baru disaring. Bila perlu, tambahkan air matang sehingga diperoleh hasil saringan 75 ml.
– Sebagai minuman penyegar, ambil dua potong akar dan satu lembar daun pepaya. Kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian direbus dengan satu liter air sampai mendidih, lalu saring. Bila perlu, campurkan madu atau jahe agar rasanya lebih segar.
– Untuk mencegah risiko batu ginjal, ambil tiga potong akar pepaya, kemudian rebus dengan satu liter air sampai mendidih, kemudian saring. Setelah dingin, campur dengan sedikit madu, lalu minum.
Getah
– Untuk obat luka bakar maupun gatal-gatal di kulit (sebagai obat luar). Oleskan getah dari buah pepaya yang masih muda. Agar tidak terjadi infeksi, bersihkan dulu kulit sebelum diolesi.
– Sebagai pelunak daging, daun pepaya dapat langsung digosokgosokkan pada permukaan daging. Penggosokan daun pada daging tersebut dimaksudkan untuk mengeluarkan getah (lateks) yang terdapat pada daun agar keluar, kemudian masuk dalam daging.
Daun
– Sebagai pengontrol tekanan darah, ambit 5 lembar daun pepaya, rebus dengan 1/2 liter air hingga tinggal tiga perempatnya. Dinginkan sebelum diminum. Jika perlu, tambahkan gula merah atau madu agar terasa lebih manis sebelum diminum layaknya teh.
– Untuk obat demam berdarah, campur 5 lembar daun pepaya, temulawak, meniran secukupnya, dan gula merah. Rebus hingga masak untuk kemudian didinginkan sebelum siap diminum.
– Obat nyeri perut saat haid, ambit 1 lembar daun pepaya, buah asam, dan garam secukupnya. Rebus hingga masak untuk kemudian dinginkan dan diminum dalam satu gelas.
Buah mentah
– Untuk memperlancar ASI, mengatasi sembelit, gangguan haid, maupun gangguan lambung, manfaatkan buah pepaya sebagai bahan dasar sayuran. Sayuran buah pepaya ini biasanya dimasak seperti halnya membuat sayur lodeh. Sebagai selingan, dapat dicampur dengan daging atau tempe. Jangan lupa, sebelum memasak, cuci buah untuk membersihkan kotoran dan mengurangi getahnya.
Buah masak
– Untuk meningkatkan asupan serat yang membantu menjaga organ pencernaan sekaligus memperlancar BAB. Dapat dimakan langsung atau dibuat jus dengan dicampur buah lain serta ditambah madu atau gula.
Sumber: Senior