119 Artikel Penyakit Otak Dan Saraf



Pemeriksaan Medis Penyakit Otak dan Syaraf

  1. Sinar-X Pada Tengkorak
  2. Angiografi Pembuluh Darah Otak (Angiography Cerebr…
  3. Myelography

Gangguan Tidur

  1. Hipersomnia : Karena Kurang Oksigen
  2. Narkolepsi : Serangan Tidur Pada Jam-Jam Kerja
  3. Insomnia (kesulitan tidur)
  4. Sindroma Tidur Apneu – Sebabkan Berkurangnya Oksig…
  5. Parasomnia : Mimpi Yang Hidup

Infeksi Otak dan Medula Spinalis

  1. Meningitis Kronis : Peradangan Selaput Otak
  2. Infeksi Virus Pada Otak
  3. Abses Otak : Timbuan Nanah Didalam Otak
  4. Empiema Subdural : Nanah di Otak
  5. Infeksi Parasit Pada Otak & Medula Spinalis
  6. Cavernous Sinus Thrombosis

Kelainan Saraf Kranial

  1. Neuralgia Trigeminal (tic douloureux)
  2. Neuralgia Glossofaringeal- Nyeri Tenggorokan & Tel…
  3. Bell’s Palsy : Kelainan Saraf Wajah
  4. Paralisa Bell : Kelemahan Wajah Pada Satu Sisi
  5. Conjugate Gaze Palsy
  6. Diffuse Axonal Injury – Sebabkan Hilang Kesadaran
  7. Kejang hemifacial (Hemifacial Spasm)
  8. Gangguan pada saraf Hypoglossal (Hypoglossal Nerve…
  9. Internuclear Ophthalmoplegia
  10. Kelumpuhan Syaraf Kranial yang mengontrol Pergerak…
  11. Kelumpuhan syaraf cranial ke-3 (syaraf oculomotor)…
  12. Kelumpuhan syaraf cranial ke-4 (syaraf Trochlear)
  13. Kelumpuhan syaraf cranial ke-6 (syaraf abducens)

Penyakit Yang Disebabkan Prion

  1. Penyakit Creutzfeldt-Jakob (Sapi Gila)
  2. Penyakit Gerstmann-Straussler-Scheinker
  3. Kuru : Fungsi Mental Merosot & Hilang Koordinasi O…

Penyakit Multiple Sklerosis

  1. Sklerosis Multipel ( Multiple Sclerosis)
  2. Penyakit Demyelination Primer Lain

Kelainan Gerak

  1. Mioklonus Multifokal
  2. Sindroma Tourette
  3. Penyakit Huntington (korea Huntington)
  4. Distonia : Kelainan Gerak Bisa Muncul Pada Anak-An…
  5. Tremor
  6. Kram
  7. Cara Hentikan Cegukan
  8. Kecegukan (Hiccups)
  9. Korea & Atetosis – Gerak Tubuh Tak Terkendali
  10. Penyakit Parkinson
  11. Kelumpuhan Supranuklear Progresif
  12. Sindroma Shy-Drager : Kemunduran Sistem Saraf
  13. Kelainan Koordinasi
  14. Ataksia (ataxia)- kegagalan kontrol otot
  15. Parkinsonism
  16. Multiple System Atrophy : Otot Kaku & Hilang Koord…
  17. Gerenyet (Tics): Pada Anak-Anak
  18. Chorea, Athetosis, dan Hemiballismus – Gerakan Tub…

Kelainan Saraf Tepi

  1. Miastenia Gravis (Myasthenia Gravis)-Membuat Kelem…
  2. Mononeuropati (kerusakan saraf perifer)
  3. Sindroma guillain-barr (Polineuritis asendens akut…
  4. Kelainan Perangsangan Otot
  5. Kelainan Pleksus (Bisa Membuat Nyeri & Kelemahan P…
  6. Sindroma Saluran Torakikus (Membuat Nyeri Pada Tan…
  7. Polineuropati
  8. Neuropati Herediter
  9. Atrofi Muskuler Spinalis
  10. Gangguan Perangsangan Otot
  11. Multiple Mononeuropathy
  12. Gangguan Simpul Neuromuskular
  13. Botulisme : Merusak Fungsi Saraf
  14. Sindrom Eaton-Lambert : Membuat Otot Jadi Lemah

Gangguan Otot

  1. Miopati Miotonik : Otot Tak Bisa Rileks
  2. Penyakit Penimbunan Glikogen
  3. Miastenia Gravis : Gangguan Otot Parah

Penyakit Medula Spinalis

  1. Cedera Medula Spinalis Akibat Kecelakaan
  2. Kompresi Medula Spinalis
  3. Spondilosis Servikalis
  4. Kista Medula Spinalis & Otak
  5. Mielitis Transversus Akut
  6. Gangguan Aliran Darah Ke Medula Spinalis
  7. Hematoma Spinalis
  8. Kelainan Akar Saraf Medula Spinalis
  9. Ruptur Diskus Vertebralis
  10. Hereditary Spastic Paraparesis (HSP)
  11. Syrinx : Rongga Berisi Cairan Pada Tulang Belakang…
  12. Tropical Spastic Paraparesis/HTLV-1 yang Berhubung…
  13. Degenerasi Kombinasi Subakut : Membuat Lemah Tubuh…

Nyeri

  1. Tata Laksana Nyeri
  2. Herniated nucleus pulposus (slipped disk)/HNP
  3. Sciatica..Kaku Pada Kaki
  4. Nyeri Punggung Bawah
  5. Latihan Untuk Mencegah Nyeri Punggung Bawah

Kejang

  1. Kejang, Mengapa Bisa Terjadi?
  2. Seluk Beluk Epilepsi

Cidera Kepala

  1. Cedera Kepala, Bagaimana Menanganinya?
  2. Tengkorak Retak
  3. Luka Memar dan Goresan pada Otak
  4. Hati-hati Gegar Otak

Tumor Pada Sistem Saraf

  1. Ada apa dengan Tumor Otak
  2. Tumor Medula Spinalis
  3. Neurofibromatosis : Benjolan di kulit dari jaringa…
  4. Sindroma Paraneoplastik
  5. Kerusakan Sistem Saraf Karena Penyinaran

Gangguan Kesadaran

  1. Stupor & Koma : Gangguan Kesadaran

Gangguan Mental

  1. Misteri Keguguran Berulang
  2. Fibromyalgia, Penderita di Indonesia Tertinggi, Ba…
  3. Delirium : Penurunan Kesadaran
  4. Demensia : Penurunan Kemampuan mental
  5. Alzheimer (Kepikunan)

Kelainan Penciuman dan Pengecapan

  1. Kelainan Penciuman & Pengecapan

Pusing dan Vertigo

  1. Seluk Beluk Vertigo
  2. Seba Serbi Pusing (Pening)
  3. Pengaruh Usia Pada Kejadian Pening atau Pusing
  4. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (Benign Posit…

Sakit Kepala

  1. Seluk Beluk Sakit Kepala
  2. Sakit Kepala Migren
  3. Sakit Kepala Tension : Ketegangan Otot
  4. Sakit Kepala Cluster : Sakit Kepala Hebat -Dapat M…

Stroke

  1. Stroke : Telaah Lebih Jauh
  2. Stroke Iskemik
  3. Perdarahan Intrakranial
  4. Serangan Iskemik Sesaat
  5. Hemorrhagic Stroke : Dengan Pendarahan
  6. Intracerebral Hemorrhage : Pendarahan didalam Otak…
  7. Subarachnoid Hemorrhage : Pendarahan Gawat Otak

Sinar-X Pada Tengkorak

Walaupun ini terbatas untuk evaluasi trauma kepala, sinar-X pada tengkorak sangat berharga untuk pemeriksaan kelainan pada dasar tengkorak dan cungkup tulang cranial. Ini juga memungkinkan dokter mempelajari problem-problem tulang tengkorak yang disebabkan oleh penyakit-penyakit lain.

Sinar-X pada tengkorak mengevaluasi tiga kelompok tulang yang menutup kepala: calvaria (disebut cungkup tengkorak), mandibula (dikenal sebagai tulang rahang), dan tulang-tulang wajah. Cungkup dan tulang-tulang wajah dihubungkan oleh sendi-sendi yang tidak dapat bergerak dan mempunyai tepi bergerigi yang disebut sutura. Secara keseluruhan tulang-tulang pada tengkorak merupakan struktur yang kompleks sehingga memerlukan pemeriksaan yang lengkap memrlukan beberapa kali penyinaran sinar-X pada setiap area. .

Mengapa tes ini dilakukan?

Sinar-X pada tengkorak dilakukan karena beberapa alas an berikut ini:

1. Untuk membantu mendeteksi patah tulang setelah trauma kepala.
2. Untuk membantu diagnosa tumor pada kelenjar hipofise, yaitu organ kecil berbentuk oval yang melekat pada otak.
3. Untuk mendeteksi problem-problem tulang tengkorak yang timbul sejak lahir atau karena penyebab penyakit lain.

Apa yang harus Anda ketahui sebelum tes?

1. Teknisi sinar-X akan melakukan tes ini, biasanya di bagian radiology. Tes akan berlangsung sekitar 15 menit dan tidak menimbulkan rasa nyeri.
2. Anda tidak perlu berpuasa atau membatasi cairan sebelum tes. Tetapi Anda harus melepas kacamata atau perhiasan apapun yang ada pada lapangan penyinaran. Jika Anda memkai gigi palsu, Anda harus melepasnya.

Apa yang terjadi selama tes?

1. Anda akan dibaringkan pada meja penyinaran atau duduk di kursi dan diminta untuk tidak bergerak. Mungkin digunakan bantalan busa, kantong asir atau pita kepala untuk menahan kepala Anda dan agar Anda merasa nyaman.
2. Teknisi biasanya melakukan lima kali penyinaran yang berbeda-beda pada kepala Anda. Film sinar-X dicetak dan dicek kualitasnya sebelum Anda meninggalkan tempat tersebut.

Apa yang dimaksud dengan hasil yang normal?

Dokter ahli radiology menginterpretasikan hasil sinar-X. Ini adalah dokter spesialis yang mengevaluasi ukuran, bentuk, ketebalan dan posisi tulang pada kepala, pembuluh darah, dan struktur-struktur lain. Semuanya harus tampak normal sesuai umur penderita.

Apa yang dimaksud dengan hasil abnormal?

Sinar-X pada tengkorak sering dapat menunjukkan adanya patah tulang pada kalvia atau dasar tengkorak. Akan tetapi, ini tidak dapat menunjukkan patah tulang pada dasar jika tulang yang di tempat tersebut padat. .

Sinar-X pada tengkorak dapat juga memperlihatkan problem-problem yang timbul sejak lahir. Sebagai tambahan, ini juga dapat menunjukkan daerah otak yang terjadi penumpukan kalsium terlalu banyak. Tumor-tumor otak tertentu, seperti oligodendroglioma atau meningioma, mengandung kalsium.

Sinar-X pada tengkorak dapat menampakkan perubahan pada struktur tengkorak yang disebabkan oleh penyakit lain seperti penyakit Paget

Angiografi Pembuluh Darah Otak (Angiography Cerebral)

Tes yang disebut oleh dokter angiography cerebral ini meliputi penyinaran sinar-X pada pembuluh darah otak setelah injeksi cairan kontras khusus pada arteri di leher, paha dalam, atau area lainnya. Cairan kontras ini akan tampak pada penyinaran ketika mencapai otak dan disirkulasikan melalui pembuluh darah.

Biasanya angiography cerebral ini dilakukan jika dokter menduga ada kelainan pada pembuluh darah otak. Pada awalnya kelainan ini didukung dengan hasil pemeriksaan scanning tomografi terkomputer (CAT scan) pada otak atau fungsi spinal.

Mengapa angiography cerebral ini dilakukan

Angiografi dilakukan karena beberapa alasan berikut ini :

1. Untuk mendeteksi problem pada pembuluh darah yang ada di dalam atau yang menuju otak (contohnya, aneurysma, malformasi pembuluh datah, trombosis, penyempitan atau penyumbatan)
2. Untuk mempelajari pembuluh darah otak yang letaknya tidak normal (karena tumor, gumpalan darah, pembengkakan, spasme, tekanan otak meningkat, atau hydrocephalus)
3. Untuk menentukan pemasangan penjepit pembuluh darah pada saat pembedahan dan untuk mencek kondisi pembuluh tersebut.

Apa yang harus Anda ketahui sebelumnya?

1. Anda akan mempelajari tes tersebut, termasuk siapa yang akan melakukan tes angiography cerebral ini, dimana, dan berapa lama tes akan berjalan (biasanya 2 sampai 4 jam, tergantung pada permintaan tes). Anda akan diposisikan pada meja penyinaran, dan kepala Anda dimobilisasi, serta Anda tidak boleh bergerak.
2. Katakan pada dokter atau perawat jika Anda alergi terhadap yodium, bahan-bahan yang mengandung yodium (seperti kerang atau udang), atau cairan kontras yang digunakan pada tes-tes lainnya. Anda diberitahu tentang kemungkinan efek samping dari cairan kontras yang diinjeksikan pada tes angiografi pembuluh darah.
3. Anda perlu berpuasa selama 8 sampai 10 jam sebelum tes.
4. Anda akan mengenakan pakaian rumah sakit dan melepas semua perhiasan, gigi palsu, dan jepit rambut. Pastikan untuk buang air kecil sebelum meninggalkan ruangan.
5. Anda akan mendapat obat tidur dan obat lainnya selama 30 sampai 45 menit sebelum tes. Anda juga akan mendapat obat anestesi local. (Beberapa orang, terutama anak-anak akan mendapat anestesi umum)
6. Anda perlu menandatangani surat yang menyatakan persetujuan Anda untuk melakukan tes angiografi pembuluh darah. Pastikan untuk membacanya dengan hati-hati dan tanyakan jika ada bagian yang tidak Anda mengerti.

Apa yang tejadi selama tes?

1. Anda akan dibaringkan pada meja penyinaran pada saat dilakukan injeksi. Anda perlu berbaring dengan posisi lengan di sisi Anda.
2. Anestesi local disuntikkan. Kemudian jarum dimasukkan ke arteri.
3. Setelah dilakukan sinar-X untuk melihat letak jarum, dokter menginjeksikan cairan kontras khusus. Anda akan merasa seperti terbakar sesaat pada saat cairan kontras disuntikkan. Setelah itu Anda akan merasa hangat dan kemerahan, nyeri kepala sebentar, atau merasa asin di mulut. Bahkan mungkin Anda akan mual dan muntah.
4. Setelah injekdi, dilakukan penyinaran sinar-X, hasilnya diproses, dan dilihat. Tergantung pada hasil tersebut, mungkin akan dimasukkan cairan kontras lagi dan dilakukan penyinaran sinar-X serial.
5. Jika sudah didapatkan hasil penyinaran sinar-X serial yang memuaskan, dokter menarik jarum. Perawat akan mencek apakah ada perubahan dan memasang perban.

Apa yang terjadi setelah tes?

1. Biasanya, Anda akan beristirahat di tempat tidur selama 12 sampai 24 jam dan mendapat obat untuk nyeri. Perawat akan memeriksa Anda setiap jam selama 4 jam pertama dan kemudian tiap 4 jam.
2. Anda akan dikompres es pada tempat suntikkan untuk membuat rasa nyaman dan mengurangi pembengkakan.
3. Jika injeksi pada paha dalam, maka jagalah kaki tetap lurus selama 12 jam atau lebih. Jika pada daerah leher, perawat akan memeriksa kemampuan menelan dan pernafasan Anda.
4. Setelah tes. Anda bisa kembali ke diet normal. Minumlah cairan untuk membantu mengeluarkan cairan kontras.

Apakah tes angiografi pembuluh darah berisiko?

1. Tes angiografi pembuluh darah tidak boleh dilakukan jika penderita mempunyai penyakit hati, ginjal atau thyroid.
2. Juga tidak boleh dilakukan jika penderita alergi terhadap yodium atau cairan kontras.

Apa yang dimaksud dengan hasil yang normal?

Tes harus menunjukkan sirkulasi yang normal pada pembuluh darah otak.

Apa yang dimaksud dengan hasil yang abnormal?

Perubahan di dalam pembuluh darah otak mendukung adanya kelainan, seperti spasme, plak, fistula, malformasi arteriovenus, atau arteriosclerosis. Penurunan darah ke otak mungkin berhubungan dengan tekanan dalam otak yang meningkat.

Jika ada pembuluh darah otak yang letaknya tidak lazim, maka perubahan ini menunjukkan adanya tumor, daerah pembengkakan, atau penyumbatan aliran cairan spinal. Jika terdapat tumor, tes dapat menunjukkan pembuluh darah yang ada dalam tumor, sehingga dokter dapat mengetahui letak dan asal tumor tersebut.

Myelography

Tes Myelography untuk mengevaluasi tulang belakang yang disebut rongga subarachnoid. Tes Myelography memerlukan penyuntikan cairan kontras khusus. Karena berat cairan kontras lebih berat dari cariran sumsum tulang belakang, maka cairan kontras tersebut akan mengalir di dalam rongga subarachnoid menuju daerah yang bebas pada saat posisi penderita tertelungkup di meja penyinaran yang dimiraingkan ke atas atau ke bawah. Tes Myelographymemungkinkan dokter melihat aliran cairan kontras dan menggambarkan rongga subarachnoid. Dilakukan penyinaran sinar-X untuk mendapat rekamanyang permanent.
Mengapa tes Myelography dilakukan

Myelography dilakukan karena beberapa alas an berikut ini :

1. Untuk menemukan tumor dan herniasi ruas yang dapat menyumbat aliran cairan sumsum tulang belakang parsial atau total.
2. Untuk membantu mendeteksi arachnoiditis, trauma pada jaringan sarfaf tulang belakang.

Apa yang harus Anda ketahui sebelum tes Myelography?

1. Anda perlu berpuasa dan membatasi cairan selama 8 jam sebelum tes Myelography. Jika tes Myelography dijadwalkan siang hari dan kebijaksanaan rumah sakit mengijinkan, maka sebelum tes Myelography Anda boleh minum air putih.
2. Anda akan diberitahu tentang tes Myelography, termasuk siapa yang akan melakukan tes Myelography, dimana dana berapa lama tes Myelography berlangsung (biasanya satu jam atau lebih). Anda perlu rawat inap semalam di rumah sakit.
3. Katakan pada dokter jika Anda alergi terhadap yodium, kerang-kerangan (seperti udang atau kerang), atau cairan kontras yang digunakan pada tes-tes lain. Anda akan diberitahu tentang kemungkinan efek samping dari cairan kontras yang disuntikkan pada tes Myelography. Anda akan merasa sedikit nyeri karena posisi Anda selama tes Myelography dan pada saat memasukkan jarum.
4. Katakan pada dokter jika Anda pernah mengalami kejang. Tepat sebelum tes Myelography, Anda harus melepas semua perhiasanatau benda-benda logam lain yang akan menghalangi sinar-X.
5. Anda akan mendapat bebrapa obat, seperti enema, obat tidur untuk membuat Anda rileks, dan obat untuk mengurangi pembengkakan selama tes.
6. Anda perlu menandatangani surat yang menyatakan persetujuan Anda untuk melakukan tes Myelography. Pastikan untuk membacanya dengan hati-hati dan tanyakan jika ada bagian yang tidak Anda mengerti.

Apa yang terjadi selama tes Myelography?

1. Anda akan dibaringkan di atas meja, dengan dagu menempel pada dada dan lutut menekuksamapai ke perut.
2. Dokter memasukkan jarum pada punggung bawah, di daerah anatara dua ruas. Akan diambil sedikit cairan sumsum tulang belakan untuk pemeriksaan rutin.
3. Perawat akan membaringkan Anda tertelungkup dan memasang tali pengaman pada punggung atas, di bawah lengan, dan pada pergelangan kaki Anda. Anda perlu meluruskan dagu Anda untuk mencegah aliran cairan kontras melewati daerah yang tidak diperiksa.
4. Dokter menginjeksikan cairan kontras dan memiringkan meja sehingga cairan kontras mengalir pada daerah sumsum tulang belakang, Anda akan merasa terbakarsesaat pada saat injeksi. Setelah injeksi Anda akan merasa hangat dan merona, nyeri kepala sebentar, atau terasa asin di mulut, Anda bahkan merasa mual dan muntah.
5. Katakan pada perawat atau dokter jika Anda mengalami nyeri kepala, kesulitan menelan atau pernafasan pendek. Selama tes Myelography Anda bisa beristirahat secara periodic.
6. Dokter mengobservasi aliran cairan kontras dan melakukan penyinaran sinar-X. Setelah didapatkan hasil penyinaran yang memuaskan, dokter menarik jarum. Kemudia perawata membersihkan tempat tusukan dengan larutan antiseptic dan memasang perban.

Apa yang terjadi setelah tes Myelography?

1. Biasanya Anda akan beristirahat di rumah sakit selama 6 sampai 24 jam dan mendapat oabt untuk nyeri. Perawat akan memeriksa ANda setiap setengah jam selama 4 jam dan kemudian setiap 4 jam.
2. Minumlah cairan ekstra. Perawat akan meminta Anda buang air kecil sedikitnya satu kali dalam waktu 8 jam setelah tes Myelography .
3. Katakan pada perawat jika Anda merasa nyeri pada punggung, nyeri kepala,a tau kaku leher. Jika tidak ada komplikasi, Anda bisa pulang dan kemablai ke diet normal da melakukan aktivitas setelah tes Myelography.

Apakah tes Myelography berisiko?

Pada umumnya, Myelography tidak dilakukan jika tekanan otak pada penderita meningkat, alergi terhadapa cairan kontras atau yodium, atau infkesi pada tempat penusukan jarum.

Apa yang dimaksud dengan hasil yang normal?

Tes Myelography dapat menunjukkan letak problem di dalam atau di sekitar jaringan saraf tulang belakang, seperti herniasi ruas dan tumor. Jika tes mengkonfirmasi tumor, penderita langsung dibawa ke ruang operasi.

Myelographydapat membatu menentukan letak atau mengkonfirmasi rupture ruas, penyempitan spinal, atau abses, serta kadang-kadang untuk konfirmasi keperluan pemebedahan. Tes Myelography juga dapat mendeteksi syringomyelia (kelainan yang ditandai pengisin cairan pada rongga di dalam jaringan saraf tulang belakang dan pelebaran sumsusm tulang belakang itu sendiri). Arachnoiditis, dan trauma pada jaringan saraf tulang belakang.