Terapi Herbal pada Penderita Osteoartritis

Osteoartritis (OA) merupakan salah satu penyakit kronis yang paling sering terjadi pada orang lansia. Pada OA terjadi kerusakan tulang rawan (kartilago) sendi yang ditandai dengan adanya kemunduran kartilago sendi dan tulang di dekatnya, yang bisa menyebabkan nyeri dan kekakuan sendi. Nyeri umumnya dirasakan pada saat beraktivitas, tapi pada derajat yang lebih berat nyeri dapat dirasakan terus-menerus meskipun tidak melakukan aktivitas apa pun.

Prof DR Dr Harry Isbagio, SpPD-KR, KGer dari Divisi Reumatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, dalam salah satu kesempatan menyatakan, pencegahan osteoartritis sebaiknya dimulai sejak dini dengan mengenali faktor risiko penyakit itu, kontrol berat badan, berlatih fisik secara teratur, dan menghindari penggunaan sendi secara berlebihan. Jika sudah terkena osteoartritis, penderita sebaiknya segera berobat disertai fisioterapi secara berkala.

Pencegahan osteoartritis dapat juga dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi. Beberapa suplemen makanan diduga mampu mencegah penyakit ini, di antaranya glukosamin dan kondroitin meskipun ada berbagai penelitian yang masih meragukan efektifitasnya. Selain itu, beberapa ahli di Eropa juga mulai mencoba memberikan suplemen berupa ekstrak tanaman Rosa canina yang terbukti mampu mengurangi berbagai keluhan pasien OA.

Terapi osteoartritis
Sampai saat ini masih belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan OA hingga tuntas. Pengobatan yang diberikan dokter dalam penatalaksanaan OA umumnya ditujukan terhadap dua hal, yaitu mengatasi gejala dan memperbaiki aktivitas sehari-hari (symptom modifying effect) serta pencegahan dan perbaikan kerusakan struktur rawan sendi (structure modifying effect). Terakhir muncul pengobatan dengan menggunakan sel terapi dan stem sel dengan hasil yang cukup menjanjikan.

Rekomendasi yang diberikan para ahli dalam penanganan OA meliputi terapi farmakologis dan terapi non-farmakologis (seperti: penurunan berat badan, olahraga, edukasi). Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) merupakan salah satu terapi farmakologis yang paling sering digunakan untuk mengatasi nyeri dan peradangan yang terjadi pada pasien OA. Namun, penggunaan obat-obatan tersebut sering kali memberikan efek samping yang cukup serius, seperti perdarahan saluran cerna, erosi lambung, hingga kerusakan hati dan ginjal. Beratnya efek samping yang ditimbulkan karena penggunaan jangka panjang OAINS ini membuat para ahli terus mencari alternatif terapi OA yang efektif dan aman.

Salah satu alternatif terapi dan pencegahan OA adalah dengan asupan nutrisi yang baik. Saat ini mulai berkembang pemikiran bahwa selain untuk memenuhi kebutuhan dasar tubuh, asupan nutrisi juga memegang peranan penting pada terjadinya berbagai macam penyakit, khususnya penyakit degeneratif. OA merupakan salah satu penyakit degeneratif yang diyakini dapat dicegah dan diatasi dengan pemberian asupan nutrisi tertentu yang memadai. Salah satu nutrisi yang mulai banyak dicoba untuk terapi OA ini adalah ekstrak tumbuh-tumbuhan.

Ekstrak tumbuh-tumbuhan ini banyak digunakan oleh para ahli di negara-negara Eropa karena kandungan zat aktifnya yang cukup kompleks sehingga dapat bekerja pada berbagai jalur mekanisme osteoartritis. Hal ini berbeda dengan obat farmakologis konvensional di mana umumnya hanya bersifat monomodal (hanya bekerja pada satu jalur mekanisme saja) sehingga kadang hanya memberikan manfaat klinis yang terbatas. Beberapa tanaman yang telah dicoba sebagai alternatif dalam terapi osteoarthritis (OA), antara lain: nanas (mengandung bromelain, suatu enzim proteolitik yang diduga memiliki efek antiinflamasi dan analgetik), jahe, tanaman Harpagophytum procumbens, Uncaria tomentosa dan Rosa canina.

Rosa canina merupakan salah satu tanaman obat yang tumbuh di dataran Eropa dan telah lama diyakini mampu membantu mengatasi keluhan-keluhan yang dialami pasien OA. Seiring dengan banyaknya penelitian yang membuktikan keefektifan tanaman obat ini, beberapa ahli di Jepang dan banyak negara Eropa mulai mencoba menggunakan ekstrak tanaman Rosa canina dalam terapi osteoarthritis.

Galaktolipid yang terkandung di dalam ekstrak Rosa canina ini terbukti menghambat migrasi sel darah putih ke dalam sendi sehingga dapat mengurangi terjadinya proses peradangan dan kerusakan sendi. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukukan, penggunaan jangka panjang ekstrak Rosa canina terbukti mampu mengurangi keluhan nyeri dan memperbaiki kualitas hidup pasien OA.

Memang bila dibandingkan OAINS, efek anti nyeri dari ekstrak Rosa canina ini lebih lambat, efeknya baru terlihat setelah penggunaan selama 3 minggu. Namun, berbeda dengan OAINS, terapi dengan ekstrak Rosa canina ini tidak menimbulkan efek samping perdarahan lambung maupun kerusakan ginjal/hati, bahkan setelah 4 minggu dosisnya dapat dikurangi yang diperlukan pasien OA.

Indonesia kaya akan tanaman obat yang mungkin memiliki khasiat yang sama, bahkan lebih baik dibanding Rosa canina ini, namun sayangnya tidak didukung dengan bukti ilmiah yang memadai sehingga penggunaannya pun terbatas dan bersifat empiris saja.

(Penulis: dr. Indra Widya Nugraha,dirangkum dari berbagai sumber, Kompas,Selasa, 8 Juli 2008)

Osteoartritis : Radang Sendi akibat Kerusakan Tulang Rawan Sendi

Osteoartritis (Artritis Degeneratif, Penyakit Sendi Degeneratif) adalah suatu penyakit sendi menahun yang ditandai dengan adanya kemunduran pada tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang di dekatnya, yang bisa menyebabkan nyeri sendi dan kekakuan.

Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun.
Bisa terjadi pada pria dan wanita, tetapi pria bisa terkena pada usia yang lebih muda.


PENYEBAB

Dalam keadaan normal, sendi memiliki derajat gesekan yang rendah sehingga tidak akan mudah aus, kecuali bila digunakan secara sangat berlebihan atau mengalami cedera.
Osteoartritis kemungkinan berawal ketika suatu kelainan terjadi pada sel-sel yang membentuk komponen tulang rawan, seperti kolagen (serabut protein yang kuat pada jaringan ikat) dan proteoglikan (bahan yang membentuk daya lenting tulang rawan).

Selanjutnya tulang rawan tumbuh terlalu banyak, tetapi pada akhirnya akan menipis dan membentuk retakan-retakan di permukaan.
Rongga kecil akan terbentuk di dalam sumsum dari tulang yang terletak dibawah kartilago tersebut, sehingga tulang menjadi rapuh.
Tulang mengalami pertumbuhan berlebihan di pinggiran sendi dan menyebabkan benjolan (osteofit), yang bisa dilihat dan bisa dirasakan. Benjolan ini mempengaruhi fungsi sendi yang normal dan menyebabkan nyeri.

Pada akhirnya, permukaan tulang rawan yang halus dan licin berubah menjadi kasar dan berlubang-lubang, sehingga sendi tidak lagi dapat bergerak secara halus.
Semua komponen sendi (tulang, kapsul sendi, jaringan sinovial, tendon dan tulang rawan) mengalami kegagalan dan terjadi kelainan sendi.

Osteoartritis dikelompokkan menjadi:
– Osteoartritis primer, jika penyebabnya tidak diketahui
– Osteoartritis sekunder, jika penyebabnya adalah penyakit lain (misalnya penyakit Paget atau ineksi, kelainan bentuk, cedera atau penggunaan sendi yang berlebihan).

Orang-orang yang pekerjaannya menyebabkan penekanan berulang pada sendi mempunyai resiko lebih besar untuk menderita osteoartritis.
Jenis pekerjaan ini misalnya pekerja tambang dan supir bis.

Obesitas diduga merupakan faktor utama dalam terjadinya osteoartritis, tetapi pembuktiannya belum cukup kuat.

GEJALA

Bila dilakukan x-ray pada orang-orang berusia 40 tahun, kebanyakan akan memperlihatkan mulai terjadinya osteoartritis, terutama pada sendi penopang beban seperti sendi panggul; tetapi hanya sedikit yang memiliki gejala.

Gejala biasanya timbul secara bertahap dan pada awalnya hanya mengenai satu atau sedikit sendi.
Yang sering terkena adalah sendi jari tangan, pangkal ibu jari, leher, punggung sebelah bawah, jari kaki yang besar, panggul dan lutut.

Nyeri yang biasanya akan bertambah buruk jika melakukan olah raga, merupakan gejala pertama.

Beberapa penderita merasakan kekakuan pada sendinya ketika bangun tidur atau pada kegiatan non-aktif lainnya, tetapi kekakuan ini biasanya menghilang dalam waktu 30 menit setelah mereka kembali menggerakkan sendinya.

Kerusakan karena orteoartritis semakin memburuk, sehingga sendi menjadi sukar digerakkan dan pada akhirnya akan terhenti pada posisi tertekuk.
Pertumbuhan baru dari tulang, tulang rawan dan jaringan lainnya bisa menyebabkan membesarnya sendi, dan tulang rawan yang kasar menyebabkan terdengarnya suara gemeretak pada saat sendi digerakkan.
Pertumbuhan tulang (nodus Herbeden) sering terjadi pada sendi di ujung jari tangan.

Pada beberapa sendi (misalnya sendi lutut), ligamen (yang mengelilingi dan menyokong sendi) teregang sehingga sendi menjadi tidak stabil. Menyentuh atau menggerakkan sendi ini bisa menyebabkan nyeri yang hebat.
Sendi panggul menjadi kaku dan kehilangan daya geraknya sehingga menggerakkan sendi panggul juga menimbulkan nyeri.

Osteoartritis sering terjadi pada tulang belakang. Gejala utamanya adalah nyeri punggung. Biasanya kerusakan sendi di tulang belakang hanya menyebabkan nyeri dan kekakuan yang sifatnya ringan.
Osteoartritis pada leher atau punggung sebelah bawah bisa menyebabkan mati rasa, kesemutan, nyeri dan kelemahan pada lengan atau tungkai, jika pertumbuhan tulang berlebih menekan persarafannya.

Kadang pembuluh darah yang menuju ke otak bagian belakang tertekan, sehingga timbul gangguan penglihatan, vertigo, mual dan muntah.
Pertumbuhan tulang juga bisa menekan kerongkongan dan menyebabkan kesulitan menelan.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan foto rontgen.

PENGOBATAN

Olah raga yang tepat (termasuk peregangan dan penguatan) akan membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan, meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot-otot di sekitarnya sehingga otot menyerap benturan dengan lebih baik.

Dianjurkan untuk menggunakan kursi dengan sandaran yang keras, kasur yang tidak terlalu lembek dan tempat tidur yang dialasi dengan papan.

Untuk osteoartritis pada tulang belakang, dilakukan olah raga khusus dan jika penyakitnya berat, bisa digunakan penopang punggung.

Tetap melakukan kegiatan dan pekerjaan sehari-hari, sangatlah penting.

Terapi fisik yang sering dilakukan adalah dengan pemanasan.
Untuk nyeri pada jari tangan dianjurkan merendam tangan dalam campuran parafin panas dengan minyak mineral pada suhu 47,8-52? Celsius atau mandi dengan air hangat.
Pemijatan oleh tenaga terlatih, traksi (penarikan) dan terapi pemanasan dalam dengan diatermi atau ultrasonik bisa dilakukan pada osteoartritis di leher.

Obat merupakan aspek yang tidak terlalu penting.
Obat pereda nyeri (misalnya acetaminofen) mungkin merupakan satu-satunya obat yang diperlukan.
Obat anti peradangan non-steroid (misalnya Aspirin atau ibuprofen) bisa diberikan untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.
Jika sendi secara tiba-tiba mengalami peradangan, membengkak atau terasa nyeri, bisa disuntikkan kortikosteroid langsung ke dalam sendi.

Jika pengobatan lainnya gagal, bisa dilakukan pembedahan.
Beberapa sendi (terutama sendi panggul dan lutut) bisa diganti dengan sendi buatan.
Tindakan ini biasanya berhasil dan hampir selalu bisa memperbaiki fungsi dan pergerakan sendi, serta mengurangi nyeri. Karena itu jika fungsi sendi menjadi terbatas, maka dianjurkan untuk menjalani penggantian sendi.

Osteoartritis : Radang Sendi akibat Kerusakan Tulang Rawan Sendi

Osteoartritis (Artritis Degeneratif, Penyakit Sendi Degeneratif) adalah suatu penyakit sendi menahun yang ditandai dengan adanya kemunduran pada tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang di dekatnya, yang bisa menyebabkan nyeri sendi dan kekakuan.

Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun.
Bisa terjadi pada pria dan wanita, tetapi pria bisa terkena pada usia yang lebih muda.


PENYEBAB

Dalam keadaan normal, sendi memiliki derajat gesekan yang rendah sehingga tidak akan mudah aus, kecuali bila digunakan secara sangat berlebihan atau mengalami cedera.
Osteoartritis kemungkinan berawal ketika suatu kelainan terjadi pada sel-sel yang membentuk komponen tulang rawan, seperti kolagen (serabut protein yang kuat pada jaringan ikat) dan proteoglikan (bahan yang membentuk daya lenting tulang rawan).

Selanjutnya tulang rawan tumbuh terlalu banyak, tetapi pada akhirnya akan menipis dan membentuk retakan-retakan di permukaan.
Rongga kecil akan terbentuk di dalam sumsum dari tulang yang terletak dibawah kartilago tersebut, sehingga tulang menjadi rapuh.
Tulang mengalami pertumbuhan berlebihan di pinggiran sendi dan menyebabkan benjolan (osteofit), yang bisa dilihat dan bisa dirasakan. Benjolan ini mempengaruhi fungsi sendi yang normal dan menyebabkan nyeri.

Pada akhirnya, permukaan tulang rawan yang halus dan licin berubah menjadi kasar dan berlubang-lubang, sehingga sendi tidak lagi dapat bergerak secara halus.
Semua komponen sendi (tulang, kapsul sendi, jaringan sinovial, tendon dan tulang rawan) mengalami kegagalan dan terjadi kelainan sendi.

Osteoartritis dikelompokkan menjadi:
– Osteoartritis primer, jika penyebabnya tidak diketahui
– Osteoartritis sekunder, jika penyebabnya adalah penyakit lain (misalnya penyakit Paget atau ineksi, kelainan bentuk, cedera atau penggunaan sendi yang berlebihan).

Orang-orang yang pekerjaannya menyebabkan penekanan berulang pada sendi mempunyai resiko lebih besar untuk menderita osteoartritis.
Jenis pekerjaan ini misalnya pekerja tambang dan supir bis.

Obesitas diduga merupakan faktor utama dalam terjadinya osteoartritis, tetapi pembuktiannya belum cukup kuat.

GEJALA

Bila dilakukan x-ray pada orang-orang berusia 40 tahun, kebanyakan akan memperlihatkan mulai terjadinya osteoartritis, terutama pada sendi penopang beban seperti sendi panggul; tetapi hanya sedikit yang memiliki gejala.

Gejala biasanya timbul secara bertahap dan pada awalnya hanya mengenai satu atau sedikit sendi.
Yang sering terkena adalah sendi jari tangan, pangkal ibu jari, leher, punggung sebelah bawah, jari kaki yang besar, panggul dan lutut.

Nyeri yang biasanya akan bertambah buruk jika melakukan olah raga, merupakan gejala pertama.

Beberapa penderita merasakan kekakuan pada sendinya ketika bangun tidur atau pada kegiatan non-aktif lainnya, tetapi kekakuan ini biasanya menghilang dalam waktu 30 menit setelah mereka kembali menggerakkan sendinya.

Kerusakan karena orteoartritis semakin memburuk, sehingga sendi menjadi sukar digerakkan dan pada akhirnya akan terhenti pada posisi tertekuk.
Pertumbuhan baru dari tulang, tulang rawan dan jaringan lainnya bisa menyebabkan membesarnya sendi, dan tulang rawan yang kasar menyebabkan terdengarnya suara gemeretak pada saat sendi digerakkan.
Pertumbuhan tulang (nodus Herbeden) sering terjadi pada sendi di ujung jari tangan.

Pada beberapa sendi (misalnya sendi lutut), ligamen (yang mengelilingi dan menyokong sendi) teregang sehingga sendi menjadi tidak stabil. Menyentuh atau menggerakkan sendi ini bisa menyebabkan nyeri yang hebat.
Sendi panggul menjadi kaku dan kehilangan daya geraknya sehingga menggerakkan sendi panggul juga menimbulkan nyeri.

Osteoartritis sering terjadi pada tulang belakang. Gejala utamanya adalah nyeri punggung. Biasanya kerusakan sendi di tulang belakang hanya menyebabkan nyeri dan kekakuan yang sifatnya ringan.
Osteoartritis pada leher atau punggung sebelah bawah bisa menyebabkan mati rasa, kesemutan, nyeri dan kelemahan pada lengan atau tungkai, jika pertumbuhan tulang berlebih menekan persarafannya.

Kadang pembuluh darah yang menuju ke otak bagian belakang tertekan, sehingga timbul gangguan penglihatan, vertigo, mual dan muntah.
Pertumbuhan tulang juga bisa menekan kerongkongan dan menyebabkan kesulitan menelan.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan foto rontgen.

PENGOBATAN

Olah raga yang tepat (termasuk peregangan dan penguatan) akan membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan, meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot-otot di sekitarnya sehingga otot menyerap benturan dengan lebih baik.

Dianjurkan untuk menggunakan kursi dengan sandaran yang keras, kasur yang tidak terlalu lembek dan tempat tidur yang dialasi dengan papan.

Untuk osteoartritis pada tulang belakang, dilakukan olah raga khusus dan jika penyakitnya berat, bisa digunakan penopang punggung.

Tetap melakukan kegiatan dan pekerjaan sehari-hari, sangatlah penting.

Terapi fisik yang sering dilakukan adalah dengan pemanasan.
Untuk nyeri pada jari tangan dianjurkan merendam tangan dalam campuran parafin panas dengan minyak mineral pada suhu 47,8-52? Celsius atau mandi dengan air hangat.
Pemijatan oleh tenaga terlatih, traksi (penarikan) dan terapi pemanasan dalam dengan diatermi atau ultrasonik bisa dilakukan pada osteoartritis di leher.

Obat merupakan aspek yang tidak terlalu penting.
Obat pereda nyeri (misalnya acetaminofen) mungkin merupakan satu-satunya obat yang diperlukan.
Obat anti peradangan non-steroid (misalnya Aspirin atau ibuprofen) bisa diberikan untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.
Jika sendi secara tiba-tiba mengalami peradangan, membengkak atau terasa nyeri, bisa disuntikkan kortikosteroid langsung ke dalam sendi.

Jika pengobatan lainnya gagal, bisa dilakukan pembedahan.
Beberapa sendi (terutama sendi panggul dan lutut) bisa diganti dengan sendi buatan.
Tindakan ini biasanya berhasil dan hampir selalu bisa memperbaiki fungsi dan pergerakan sendi, serta mengurangi nyeri. Karena itu jika fungsi sendi menjadi terbatas, maka dianjurkan untuk menjalani penggantian sendi.