Keseimbangan Cairan

Duapertiga dari berat badan adalah air.
Berat badan 75 kg mengandung sekitar 38,4 L air dalam tubuhnya, dimana:
– 23-27 L berada di dalam sel
– 7,7 L berada di rongga antar sel dan
– kurang dari 3,84 L atau sekitar 8% dari total air, berada dalam aliran darah.
Jumlah cairan yang relatif sedikit dalam aliran darah itu sangat penting untuk fungsi tubuh dan harus terus dijaga agar tetap konstan.
Air yang berada diluar aliran darah berfungsi sebagai cadangan yang dapat mengisi maupun menyerap kelebihan air dalam darah sesuai kebutuhan.

Air masuk ke dalam tubuh terutama melalui penyerapan dari saluran pencernaan.
Air meninggalkan tubuh terutama sebagai air kemih yang dikeluarkan dari ginjal.
Ginjal bisa mengeluarkan sampai beberapa liter air kemih dalam sehari atau dapat menahannya dengan membuang kurang dari 0,5 L air kemih dalam sehari.

Sekitar 1 L air juga dibuang setiap harinya melalui penguapan dari kulit dan paru-paru.
Keringat yang berlebihan (misalnya karena latihan berat atau cuaca panas), bisa meningkatkan jumlah air yang hilang melalui penguapan.

Dalam keadaan normal, sedikit air dibuang melalui saluran pencernaan.
Pada muntah yang berkepanjangan atau diare yang berat, sebanyak 3,84 L air bisa hilang melalui saluran pencernaan.

Bila asupan cairan sesuai dengan cairan yang hilang, cairan tubuh akan tetap seimbang.
Untuk menjaga keseimbangan cairan, orang sehat dengan fungsi ginjal yang normal dan tidak berkeringat berlebihan, harus minum sedikitnya 1 L cairan/hari.
Untuk mencegah dehidrasi dan pembentukan batu ginjal, dianjurkan untuk minum cairan sebanyak 1,5-2 L/hari.

Bila otak dan ginjal berfungsi dengan baik, tubuh dapat mengatasi perubahan yang ekstrim dalam asupan cairan.
Seseorang biasanya dapat minum cairan yang cukup untuk menggantikan kehilangan air yang berlebihan dan mempertahankan volume darah dan konsentrasi dari garam-garam mineral yang terlarut (elektrolit) dalam darah.
Jika seseorang tidak dapat minum air yang cukup untuk menggantikan kehilangan air yang berlebihan (seperti yang terjadi pada muntah berkelanjutan atau diare hebat), maka bisa mengalami dehidrasi.

Jumlah air dalam tubuh berkaitan erat dengan jumlah elektrolit tubuh.
Konsentrasi natrium darah merupakan indikator yang baik dari jumlah cairan dalam tubuh.

Tubuh berusaha untuk mempertahankan jumlah total cairan tubuh sehingga kadar natrium darah tetap stabil.
Jika kadar natrium terlalu tinggi, tubuh akan menahan air untuk melarutkan kelebihan natrium. Akan timbul rasa haus dan lebih sedikit mengeluarkan air kemih.
Jika kadar natrium terlalu rendah, ginjal mengeluarkan lebih banyak air untuk mengembalikan kadar natrium kembali ke normal.

Kekurangan dan Kelebihan Zat Besi

Zat besi adalah suatu komponen dari berbagai enzim yang mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang penting di dalam tubuh.
Besi juga merupakan komponen dari hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dan mengantarkannya ke jaringan tubuh.

Makanan mengandung 2 jenis zat besi, yaitu:
# Zat besi heme, yang terutama ditemukan dalam makanan produk hewani
# Zat besi non-heme, yang merupakan lebih dari 85% zat besi dalam makanan sehari-hari.
Heme diserap lebih baik daripada non-heme. Tetapi penyerapan zat besi non-heme akan meningkat jika dikonsumsi bersamaan dengan protein hewani dan vitamin C.

Kekurangan zat besi merupakan kekurangan zat makanan yang paling banyak ditemukan di dunia, menyebabkan anemia pada laki-laki, wanita dan anak-anak.

KEKURANGAN ZAT BESI

Perdarahan yang mengakibatkan hilangnya zat besi dari tubuh menyebabkan kekurangan zat besi yang harus diobati dengan pemberian zat besi tambahan.

Kekurangan zat besi juga bisa merupakan akibat dari asupan makanan yang tidak mencukupi.
Kekurangan seperti ini sering terjadi selama kehamilan karena sejumlah besar zat besi harus disediakan ibu untuk pertumbuhan janin.

Anemia karena kekurangan zat besi juga bisa terjadi pada remaja putri yang sedang tumbuh dan mulai mengalami siklus menstruasi, jika mereka mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung daging.

Bila cadangan besi dalam tubuh berkurang, dapat terjadi anemia.
Gejalanya berupa:
– pucat
– ‘kuku sendok’ (spoon nails, suatu kelainan bentuk dimana kuku-kuku tampak tipis dan berbentuk cekung/berlekuk)
– kelemahan yang disertai dengan berkurangnya kekuatan otot
– perubahan dalam tingkah laku kognitif.

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan adanya anemia dan kadar zat besi dan feritin yang rendah (feritin adalah protein yang mengandung/menyimpan zat besi).

Diberikan zat besi dosis tinggi 1 kali/hari selama beberapa minggu.
Pengobatan harus dilanjutkan sampai sel-sel darah merah dan cadangan zat besi kembali normal.

KELEBIHAN ZAT BESI

Kelebihan zat besi bisa menyebabkan keracunan, dimana terjadi muntah, diare dan kerusakan usus.
Zat besi dapat terkumpul di dalam tubuh jika seseorang:
– mendapatkan terapi zat besi dalam jumlah yang berlebihan atau dalam waktu yang terlalu lama
– menerima beberapa tranfusi darah
– menderita alkoholisme menahun.

Hemokromatosis merupakan penyakit kelebihan zat besi yang diturunkan, yang bisa berakibat fatal tetapi mudah diobati, dimana terlalu banyak zat besi yang diserap, menyerang lebih dari 1 juta orang di AS.

Biasanya gejala-gejalanya tidak timbul sampai usia pertengahan dan berkembang secara tersembunyi, berupa:
– kulit menjadi berwarna merah tembaga
– sirosis
– kanker hati
– diabetes
– gagal jantung, yang bisa berkembang menyebabkan kematian mendadak.

Gejala-gejala lainnya adalah:
– artritis
– impotensi
– kemandulan
– hipotiroid
– kelelahan menahun.

Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya kelebihan zat besi.
Seluruh keluarga dari penderita juga harus diperiksa, karena penyakit ini merupakan penyakit keturunan.

Bloodletting merupakan pengobatan pilihan.
Diagnosa dan pengobatan dini memungkinkan penderita hidup sehat dan berumur panjang

Kelebihan dan Kekurangan Seng

Seng disebarluaskan di dalam tubuh karena merupakan komponen dari lebih 100 enzim, termasuk enzim yang berperan dalam sintesa RNA dan DNA.
Jaringan yang sangat banyak mengandung seng adalah tulang, hati, prostat dan buah zakar.

Kadar seng dalam darah tergantung dari jumlah seng dalam makanan.
Daging, hati, telur dan makanan laut adalah sumber makanan yang mengandung banyak seng.

Padi yang belum digiling mengandung bahan-bahan seperti serat dan fosfat, yang menghambat penyerapan seng.

Mengkonsumsi tanah liat, suatu kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang tertentu, menghambat penyerapan seng dan menyebabkan kekurangan seng dalam tubuh.

Akrodermatitis enteropatika merupakan kelainan yang diturunkan, dimana seng tidak dapat diserap, juga menyebabkan kekurangan seng.

Gejalanya berupa:
– Hilangnya nafsu makan
– Rambut rontok
– Dermatitis
– Rabun senja
– Gangguan pengecapan.

Aktivitas organ reproduksi bisa terganggu, mengakibatkan perkembangan seksual yang terlambat dan pada pria, menyebabkan berkurangnya produksi sperma.
Pertumbuhan badan juga bisa terhambat.

Sistem kekebalan tubuh dan kemampuan penyembuhan luka bisa terganggu.

Pada anak-anak gejala awal dari kekurangan seng adalah:
– pertumbuhan yang terlambat
– kehilangan nafsu makan
– gangguan pengecapan
– rendahnya kandungan seng dalam rambut.

Untuk membantu menegakkan diagnosa, dilakukan pemeriksaan kadar seng dalam darah.

Pengobatan terdiri dari pemberian seng tambahan.

KELEBIHAN SENG

Sejumlah besar seng biasanya didapat karena mengkonsumsi makanan atau minuman asam yang disimpan dalam sebuah tempat yang dilapis oleh seng.

Seng dalam jumlah besar bisa menimbulkan rasa logam di lidah, muntah dan gangguan lambung.
Seng sebanyak 1 gram atau lebih bisa berakibat fatal.

Kekurangan dan Kelebihan Tembaga

Tembaga adalah suatu komponen dari berbagai enzim yang diperlukan untuk menghasilkan energi, anti oksidasi dan sintesa hormon adrenalin serta untuk pembentukan jaringan ikat.

KEKURANGAN TEMBAGA

Kekurangan tembaga jarang terjadi pada orang sehat.
Paling sering terjadi pada bayi-bayi prematur atau bayi-bayi yang sedang dalam masa penyembuhan dari malnutrisi yang berat.

Orang-orang yang menerima makanan secara intravena (parenteral) dalam waktu lama juga memiliki resiko menderita kekurangan tembaga.

Sindroma Menkes adalah suatu penyakit keturunan yang menyebabkan kekurangan tembaga.
Gejalanya berupa:
– rambut yang sangat kusut
– keterbelakangan mental
– kadar tembaga yang rendah dalam darah
– kegagalan sintesa enzim yang memerlukan tembaga.

Kekurangan tembaga mengakibatkan kelelahan dan kadar tembaga yang rendah dalam darah.

Sering terjadi:
– Penurunan jumlah sel darah merah (anemia)
– Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia)
– Penurunan jumlah sel darah putih yang disebut neutrofil (neutropenia)
– Penurunan jumlah kalsium dalam tulang (osteoporosis).

Juga terjadi perdarahan berupa titik kecil di kulit dan aneurisma arterial.

Diberikan tembaga tambahan selama beberapa minggu.
Tetapi penderita sindroma Menkes tidak memberikan respon yang baik terhadap tambahan tembaga.

KELEBIHAN TEMBAGA

Tembaga yang tidak berikatan dengan protein merupakan zat racun.
Mengkonsumsi sejumlah kecil tembaga yang tidak berikatan dengan protein dapat menyebabkan mual dan muntah.

Makanan atau minuman yang diasamkan, yang bersentuhan dengan pembuluh, selang atau katup tembaga dalam waktu yang lama, dapat tercemar oleh sejumlah kecil tembaga.
Jika sejumlah besar garam tembaga, yang tidak terikat dengan protein, secara tidak sengaja tertelan atau jika pembebatan larutan garam tembaga digunakan untuk mengobati daerah kulit yang terbakar luas, sejumlah tembaga bisa terserap dan merusak ginjal, menghambat pembentukan air kemih dan menyebabkan anemia karena pecahnya sel-sel darah merah (hemolisis).

Penyakit Wilson adalah penyakit keturunan dimana sejumlah tembaga terkumpul dalam jaringan dan menyebabakan kerusakan jaringan yang luas.
Penyakit ini terjadi pada 1 diantara 30.000 orang.

Hati tidak dapat mengeluarkan tembaga ke dalam darah atau ke dalam empedu. Sebagai akibatnya, kadar tembaga dalam darah rendah, tetapi tembaga terkumpul dalam otak, mata dan hati, menyebabkan sirosis.

Pengumpulan tembaga dalam kornea mata menyebabkan terjadinya cincin emas atau emas-kehijauan.

Gejala awal biasanya merupakan akibat dari kerusakan otak yang berupa:
– tremor (gemetaran)
– sakit kepala
– sulit berbicara
– hilangnya koordinasi
– psikosa.

Keracunan tembaga diobati dengan penisilamin yang dapat mengikat tembaga dan memudahkan pengeluaran/pembuangannya.