Kanker leher rahim

Kanker leher rahim (serviks) belakangan ini makin kerap dibicarakan,terlebih karena kanker ini menelan korban meninggal cukup banyak diIndonesia. Masuknya vaksin untuk mencegah kanker ini membuat kitasedikit bernapas lega, apalagi kesadaran untuk deteksi dini kanker,pap smear, makin tinggi. Meski begitu, pendidikan untuk pencegahantetap yang utama.
Kanker leher rahim, menurut catatan Kompas, menempati peringkatpertama kanker pada perempuan di Indonesia. Ada 15.000 kasus baru pertahun dengan kematian 8.000 orang per tahun. Angka harapan hidup limatahun jika kanker ini diketahui dan diobati pada stadium 1 adalah70-75 persen, pada stadium 2 adalah 60 persen, pada stadium 3 tinggal25 persen, dan pada stadium empat penderita sulit diharapkan bertahan(Kompas, 19/4).
Ivan R Sini, Direktur Teknologi dan Pengembangan Produk serta dokterahli obstetri ginekologi dari Rumah Sakit Bunda, mengatakan, 490.000perempuan di dunia setiap tahun didiagnosis terkena kanker yangdisebabkan oleh human papillomavirus (HPV) ini. Sebanyak 240.000 orangdi antaranya meninggal dunia.
“Di Australia, kanker ini jadi pembunuh nomor satu bagi perempuansejak 40 tahun terakhir,” ujar Ivan dalam seminar “Women and CervicalCancer” yang diselenggarakan SOS International pekan lalu di Jakarta.
Ada banyak tipe HPV, yang berisiko rendah maupun tinggi. Sampai saatini telah teridentifikasi lebih dari 120 tipe HPV. HPV dengan risikorendah, misalnya HPV tipe 6 dan 11, sedangkan HPV risiko tinggimisalnya HPV tipe 16 dan 18. HPV risiko rendah “hanya” menyebabkankutil-kutil di sekitar kemaluan, termasuk anus. HPV risiko tinggilahyang menyebabkan kanker serviks.
Gejala kanker ini, yang pasti adalah pendarahan setelah intercourse,di antara jeda haid, atau setelah menopouse. Namun, Ivan menekankan,keberadaan HPV ini kerap tidak disertai gejala. “Kanker ini silentkiller, sebab sebagian besar justru enggak mengalami berbagai gejalaitu,” ujar Ivan.
Perubahan sel
Lebih jauh soal kanker ini, Ivan menjelaskan, ada dua tipe sel dalamserviks, squamous dan glandular. Pertemuan dua sel di squamo-columnarjunction, bagian antara bibir luar dan dalam leher rahim, bisamengubah sel menjadi abnormal.
“Ini adalah bagian yang selalu berubah jika terjadi haid, mengandung,atau menopause. Di bagian ini, sel-sel berubah cepat dan bisa jadiabnormal. Sel-sel yang rusak itu berubah bentuk dan warna, danakhirnya menjadi tumor dan selanjutnya kanker yang mematikan,” paparnya.
Kanker serviks makin ganas dari bulan ke bulan dan tahun ke tahun.Pada masa pra-kanker (setelah sel berubah menjadi abnormal), ada tigatahapan perubahan sel, cervical intraepithelial neoplasia (CIN) 1, CIN2, dan CIN 3. Setelah CIN 3, sel yang abnormal itu menjadi sangattebal dan akhirnya menjadi kanker.
“Jangan khawatir, kanker ini tidak serta-merta, dari terindikasi adavirus HPV hingga mencapai CIN 2 atau 3 jarak waktunya lima tahun.Maka, deteksi dini sangat penting,” papar Ivan.
Pencegahan
HPV yang mengidapi seseorang sebenarnya 70 persen dapat dibersihkanmelalui sistem imunisasi alami dalam tubuh, namun 30 persennya punyakesempatan untuk terinfeksi. Seyogianya, mulailah mencegah sebelumkanker telanjur menggerogoti.
Yang terpenting adalah pendidikan. Didik diri sendiri untuk selaluberperilaku hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan yang kaya nutrisidan tidak merokok. Jagalah kebersihan diri dan lingkungan, misalnyabersihkan organ vital setiap saat dengan tisu atau mengganti celanadalam minimal dua kali sehari.
Pendidikan ini bisa diartikan lebih luas, misalnya pendidikan sekskepada remaja, baik laki-laki maupun perempuan. Mengutip penelitianFakultas Kedokteran Universitas Indonesia beberapa waktu lalu, Ivanmenyebut 80 persen remaja di Jakarta (75 persen di Yogyakarta)melakukan aktivitas seksual sebelum menikah. Pendidikan mengenaikanker serviks untuk para remaja juga penting dilakukan.
“Perpindahan HPV melalui aktivitas seksual tidak hanya melalui sexualintercourse, namun juga genital-genital, manual-genital, danoral-genital,” kata Ivan.
Sebaiknya memakai kondom sebelum berhubungan. Selain sebagai alatkontrasepsi, kondom juga untuk menjaga diri kalau-kalau alat vitaltidak benar-benar bersih. Langkah terbaru untuk pencegahan adalahvaksinasi. Saat ini, vaksin kanker serviks sudah tersedia di Indonesiameski belum semua rumah sakit atau klinik menyediakan.
Setelah pencegahan, langkah selanjutnya adalah deteksi dini melaluiberbagai cara, antara lain pap smear, tes DNA HPV. Pap smear yaknimengambil sel dari serviks, lalu diteliti dengan mikroskop untukdideteksi apakah sel masih normal atau sudah abnormal. Bagi yangmempunyai kegiatan seksual dan tidak menikah, pap smear sangat dianjurkan.
Langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini sebaiknya dilakukansebelum memasuki tahap penyembuhan, seperti kemoterapi, radioterapi,hingga pembedahan. Berkonsultasilah ke dokter, baik untuk pencegahanmaupun deteksi dini.

Kanker leher rahim

Kanker leher rahim (serviks) belakangan ini makin kerap dibicarakan,terlebih karena kanker ini menelan korban meninggal cukup banyak diIndonesia. Masuknya vaksin untuk mencegah kanker ini membuat kitasedikit bernapas lega, apalagi kesadaran untuk deteksi dini kanker,pap smear, makin tinggi. Meski begitu, pendidikan untuk pencegahantetap yang utama.
Kanker leher rahim, menurut catatan Kompas, menempati peringkatpertama kanker pada perempuan di Indonesia. Ada 15.000 kasus baru pertahun dengan kematian 8.000 orang per tahun. Angka harapan hidup limatahun jika kanker ini diketahui dan diobati pada stadium 1 adalah70-75 persen, pada stadium 2 adalah 60 persen, pada stadium 3 tinggal25 persen, dan pada stadium empat penderita sulit diharapkan bertahan(Kompas, 19/4).
Ivan R Sini, Direktur Teknologi dan Pengembangan Produk serta dokterahli obstetri ginekologi dari Rumah Sakit Bunda, mengatakan, 490.000perempuan di dunia setiap tahun didiagnosis terkena kanker yangdisebabkan oleh human papillomavirus (HPV) ini. Sebanyak 240.000 orangdi antaranya meninggal dunia.
“Di Australia, kanker ini jadi pembunuh nomor satu bagi perempuansejak 40 tahun terakhir,” ujar Ivan dalam seminar “Women and CervicalCancer” yang diselenggarakan SOS International pekan lalu di Jakarta.
Ada banyak tipe HPV, yang berisiko rendah maupun tinggi. Sampai saatini telah teridentifikasi lebih dari 120 tipe HPV. HPV dengan risikorendah, misalnya HPV tipe 6 dan 11, sedangkan HPV risiko tinggimisalnya HPV tipe 16 dan 18. HPV risiko rendah “hanya” menyebabkankutil-kutil di sekitar kemaluan, termasuk anus. HPV risiko tinggilahyang menyebabkan kanker serviks.
Gejala kanker ini, yang pasti adalah pendarahan setelah intercourse,di antara jeda haid, atau setelah menopouse. Namun, Ivan menekankan,keberadaan HPV ini kerap tidak disertai gejala. “Kanker ini silentkiller, sebab sebagian besar justru enggak mengalami berbagai gejalaitu,” ujar Ivan.
Perubahan sel
Lebih jauh soal kanker ini, Ivan menjelaskan, ada dua tipe sel dalamserviks, squamous dan glandular. Pertemuan dua sel di squamo-columnarjunction, bagian antara bibir luar dan dalam leher rahim, bisamengubah sel menjadi abnormal.
“Ini adalah bagian yang selalu berubah jika terjadi haid, mengandung,atau menopause. Di bagian ini, sel-sel berubah cepat dan bisa jadiabnormal. Sel-sel yang rusak itu berubah bentuk dan warna, danakhirnya menjadi tumor dan selanjutnya kanker yang mematikan,” paparnya.
Kanker serviks makin ganas dari bulan ke bulan dan tahun ke tahun.Pada masa pra-kanker (setelah sel berubah menjadi abnormal), ada tigatahapan perubahan sel, cervical intraepithelial neoplasia (CIN) 1, CIN2, dan CIN 3. Setelah CIN 3, sel yang abnormal itu menjadi sangattebal dan akhirnya menjadi kanker.
“Jangan khawatir, kanker ini tidak serta-merta, dari terindikasi adavirus HPV hingga mencapai CIN 2 atau 3 jarak waktunya lima tahun.Maka, deteksi dini sangat penting,” papar Ivan.
Pencegahan
HPV yang mengidapi seseorang sebenarnya 70 persen dapat dibersihkanmelalui sistem imunisasi alami dalam tubuh, namun 30 persennya punyakesempatan untuk terinfeksi. Seyogianya, mulailah mencegah sebelumkanker telanjur menggerogoti.
Yang terpenting adalah pendidikan. Didik diri sendiri untuk selaluberperilaku hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan yang kaya nutrisidan tidak merokok. Jagalah kebersihan diri dan lingkungan, misalnyabersihkan organ vital setiap saat dengan tisu atau mengganti celanadalam minimal dua kali sehari.
Pendidikan ini bisa diartikan lebih luas, misalnya pendidikan sekskepada remaja, baik laki-laki maupun perempuan. Mengutip penelitianFakultas Kedokteran Universitas Indonesia beberapa waktu lalu, Ivanmenyebut 80 persen remaja di Jakarta (75 persen di Yogyakarta)melakukan aktivitas seksual sebelum menikah. Pendidikan mengenaikanker serviks untuk para remaja juga penting dilakukan.
“Perpindahan HPV melalui aktivitas seksual tidak hanya melalui sexualintercourse, namun juga genital-genital, manual-genital, danoral-genital,” kata Ivan.
Sebaiknya memakai kondom sebelum berhubungan. Selain sebagai alatkontrasepsi, kondom juga untuk menjaga diri kalau-kalau alat vitaltidak benar-benar bersih. Langkah terbaru untuk pencegahan adalahvaksinasi. Saat ini, vaksin kanker serviks sudah tersedia di Indonesiameski belum semua rumah sakit atau klinik menyediakan.
Setelah pencegahan, langkah selanjutnya adalah deteksi dini melaluiberbagai cara, antara lain pap smear, tes DNA HPV. Pap smear yaknimengambil sel dari serviks, lalu diteliti dengan mikroskop untukdideteksi apakah sel masih normal atau sudah abnormal. Bagi yangmempunyai kegiatan seksual dan tidak menikah, pap smear sangat dianjurkan.
Langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini sebaiknya dilakukansebelum memasuki tahap penyembuhan, seperti kemoterapi, radioterapi,hingga pembedahan. Berkonsultasilah ke dokter, baik untuk pencegahanmaupun deteksi dini.

Kanker Leher Rahim

Tentu anda sudah tak asing lagi dengan istilah kanker servik (Cervical Cancer), atau kanker pada leher rahim. Benar, sesuai dengan namanya, kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.
Memang istilah “kanker” sendiri sudah pasti memberi kesan menakutkan dan menyeramkan. Laksana seorang terpidana menerima hukuman mati.
Bagaimana pula dengan kanker leher rahim?
Apakah juga sama menakutkannya dengan beberapa kanker lainnya?

Menurut para ahli kanker, kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari semua kasus kanker. Tetapi, biarpun demikian, di wilayah Australia barat saja, tercatat sebanyak 85 orang wanita didiagnosa positif terhadap kanker leher rahim setiap tahun. Dan pada tahun 1993 saja, 40 wanita telah tewas menjadi korban keganasan kanker ini.
Bagaimanakah kanker leher rahim terjadi?
Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu test yang disebut “Pap smear test”, sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher rahim.
Memang Pap smear test adalah suatu test yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Test ini ditemukan pertama kali oleh Dr. George Papanicolou, sehingga dinamakan Pap smear test. Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker.
Test ini hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Dalam keadaan berbaring terlentang, sebuah alat yang dinamakan spekulum akan dimasukan kedalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk membuka dan menahan dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga memungkinkan pandangan yang bebas dan leher rahim terlihat dengan jelas. Sel-sel leher rahim kemudian diambil dengan cara mengusap leher rahim dengan sebuah alat yang dinamakan spatula, suatu alat yang menyerupai tangkai pada es krim, dan usapan tersebut dioleskan pada obyek-glass, dan kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan yang lebih teliti.
Prosedur pemeriksaan Pap smear test mungkin sangat tidak menyenangkan untuk anda, tetapi tidak akan menimbulkan rasa sakit. Mungkin anda lebih memilih dokter wanita untuk prosedur ini, tetapi pada umumnya para dokter umum dan klinik Keluarga Berencana dapat dimintai bantuan untuk pemeriksaan Pap smear test. Usahakanlah melakukan Pap smear test ini pada waktu seminggu atau dua minggu setelah berakhirnya masa menstruasi anda. Jika anda sudah mati haid, Pap smear test dapat anda lakukan kapan saja. Tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim), anda tidak perlu lagi melakukan Pap smear test karena anda sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim. Pap smear test biasanya dilakukan setiap dua tahun sekali, dan lebih baik dilakukan secara teratur. Hal yang harus selalu diingat adalah tidak ada kata terlambat untuk melakukan Pap smear test. Pap smear test selalu diperlukan biarpun anda tidak lagi melakukan aktifitas seksual.
Bagaimanakah Tanda-tanda Kanker Serviks?
Perubahan awal yang terjadi pada sel leher rahim tidak selalu merupakan suatu tanda-tanda kanker. Pemeriksaan Pap smear test yang teratur sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini adanya perubahan awal dari sel-sel kanker. Perubahan sel-sel kanker selanjutnya dapat menyebabkan perdarahan setelah aktivitas sexual atau diantara masa menstruasi.Jika anda mendapatkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya anda segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Adanya perubahan ataupun keluarnya cairan (discharge) ini bukanlah suatu hal yang normal, dan pemeriksaan yang teliti harus segera dilakukan walaupun anda baru saja melakukan Pap smear test. Biarpun begitu, pada umumnya, setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti, hasilnya tidak selalu positip kanker.
Pengobatan
Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawal mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan:
  1. Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.
  2. Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan.

Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

  1. Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya.
  2. Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.

Resiko untuk terserang kanker:

Setiap wanita yang pernah melakukan hubungan seksual mempunyai resiko terhadap kanker leher rahim. Sel-sel leher rahim mungkin mengalami perubahan sehingga sangat diperlukan melakukan Pap smear test secara teratur (baik yang telah ataupun yang belum pernah mendapatkan Pap smear test). Demikian juga bagi anda yang merokok kemungkinan untuk mendapatkan kanker leher rahim sangat besar.Dijumpainya Human Papilloma Virus (HPV) sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim.
Memiliki pasangan seksual yang berganti-ganti atau memulai aktifitas seksual pada usia yang sangat muda juga memperbesar resiko kemungkinan mendapat kanker leher rahim.

Apa yang harus anda lakukan untuk menghindari kanker leher rahim ? Yang pertama, jika anda pernah melakukan hubungan seksual anda harus melakukan Pap smear test secara teratur setiap dua tahun dan ini dilakukan sampai anda berusia 70 tahun. Pada beberapa kasus mungkin dokter menyarankan untuk melakukan Pap smear test lebih sering.

Hal yang ke dua adalah melaporkan adanya gejala-gejala yang tidak normal seperti adanya perdarahan, terutama setelah coitus (senggama).

Hal yang ke tiga adalah tidak merokok. Data statistik melaporkan bahwa resiko terserang kanker leher rahim akan menjadi lebih tinggi jika wanita merokok.

Dengan melakukan beberapa tindakan yang dapat memperkecil resiko tersebut, mudah-mudahan kita dijauhkan dari kejadian kanker leher rahim ini. Semoga.

Dapatkah anda membayangkan, bagaimanakah perasaan anda jika mengetahui hasil pemeriksaan ‘Pap Smear’ anda memberikan hasil abnormal?

Tentulah anda akan merasa kuatir dan cemas, manakala anda mendapati bahwa hasil pemeriksaan ‘Pap Smear’ anda abnormal. Tetapi janganlah terlalu cemas dahulu, karena tidak semua penampakan sel-sel yang abnormal tersebut berarti kanker. Memang ‘Pap Smear’ dapat mendeteksi kelainan-kelainan perubahan sel-sel leher rahim secara dini. Paradigma yang harus diingat adalah semakin awal ditemukannya kelainan-kelainan pada pemeriksaan ‘Pap Smear’, maka akan semakin mudah pula diatasi masalahnya.

Apakah artinya jika ‘Pap Smear’ anda abnormal.

Hasil ‘Pap Smear’ dikatakan abnormal jika sel-sel yang berasal dari leher rahim anda ketika diperiksa di bawah mikroskop akan memberikan penampakan yang berbeda dengan sel normal. Kejadian ini biasanya terjadi 1 dari 10 pemeriksaan ‘Pap Smear’. Beberapa faktor yang dapat memberikan indikasi diketemukannya penampakan ‘Pap Smear’ yang abnormal adalah:

1. Unsatisfactory ‘Pap Smear’

Pada kasus ini, berarti pegawai di Lab tersebut tidak bisa melihat sel-sel leher rahims anda dengan detail sehingga gagal untuk membuat suatu laporan yang komprehensive kepada dokter anda. Jika kasus ini menimpa anda sebaiknya anda datang lagi untuk pemeriksaan ‘Pap Smear’ pada waktu yang akan ditentukan oleh dokter anda. Jika ada infeksi atau inflamasi

2. Kadang-kadang pada pemeriksaan ‘Pap Smear’ memberikan penampakan terjadinya inflamasi.

Ini berarti bahwa sel-sel di dalam leher rahims mengalami suatu iritasi yang ringan sifatnya. Memang kadang-kadang inflamasi dapat kita deteksi melalui pemeriksaan ‘Pap Smear’, biarpun kita tidak merasakan keluhan-keluhan karena tidak terasanya gejala klinis yang ditimbulkannya. Sebabnya bermacam-macam. Mungkin telah terjadi infeksi yang dikarenakan oleh bakteri, atau karena jamur’. Konsultasikan dengan dokter anda mengenai masalah ini beserta pengobatannya jika diperlukan. Tanyakan kapan anda harus menjalani ‘Pap Smear’ lagi.

3.Atypia atau Minor Atypia

Yang dimaksud dengan keadaan ini adalah jika pada pemeriksaan ‘Pap Smear’ terdeteksi perubahan-perubahan sel-sel leher rahims, tetapi sangat minor dan penyebabnya tidak jelas. Pada kasus ini, biasanya hasilnya dilaporkan sebagai ‘atypia’. Biasanya terjadinya perubahan penampakan sel-sel tersebut dikarenakan adanya peradangan, tetapi tidak jarang pula karena infeksi virus. Karena untuk membuat suatu diagnosa yang definitif tidak memungkinkan pada tahap ini, dokter anda mungkin akan merekomendasikan anda untuk menjalani pemeriksaan lagi dalam waktu enam bulan. Pada umumnya, sel-sel tersebut akan kembali menjadi normal lagi. Jadi, adalah sangat penting bagi anda untuk melakukan ‘Pap Smear’ lagi untuk memastikan bahwa kelainan-kelainan yang tampak pada pemeriksaan pertama tersebut adalah gangguan yang tidak serius. Jika hasil pemeriksaan menghasilkan hasil yang sama maka anda mungkin disarankan untuk menjalani kolposkopi.

Apakah kolposkopi itu?

Kolposkopi adalah suatu prosedur pemeriksaan vagina dan leher rahims oleh seorang dokter yang berpengalaman dalam bidang tersebut. Dengan memeriksa permukaan leher rahims, dokter akan menentukan penyebab abnormalitas dari sel-sel leher rahims seperti yang dinyatakan dalam pemeriksaan ‘Pap Smear’. Cara pemeriksaan kolposkopi adalah sebagai berikut: dokter akan memasukkan suatu cairan kedalam vagina dan memberi warna saluran leher rahims dengan suatu cairan yang membuat permukaan leher rahims yang mengandung sel-sel yang abnormal terwarnai.. Kemudian dokter akan melihat kedalam saluran leher rahims melalui sebuah alat yang disebut kolposkop. Kolposkop adalah suatu alat semacam mikroskop binocular yang mempergunakan sinar yang kuat dengan pembesaran yang tinggi.Jika area yang abnormal sudah terlokalisasi, dokter akan mengambil sampel pada jaringan tersebut (melakukan biopsi) untuk kemudian dikirim ke lab guna pemeriksaan yang mendetail dan akurat. Pengobatan akan sangat tergantung sekali pada hasil pemeriksaan kolposkopi anda.

Bagaimanakah dengan aktifitas seksual anda?

Pada tahap ini, anda tidak perlu kuatir dengan aktifitas seksual anda. Anda tidak perlu absen melakukan aktifitas seksual hanya karena pemeriksaan ‘Pap Smear’ anda positip, karena keadaan kanker atau pre-kanker yang anda derita tidak mungkin ditularkan kepada suami anda. Tetapi jika sedang dalam pengobatan penyembuhan, sebaiknya tanyakanlah kepada dokter anda kapan anda dapat melakukan hubungan sanggama lagi dan seberapa seringnya hubungan tersebut.

Perlukah dilakukan pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya pengobatan?

Pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya masa pengobatan adalah mutlak diperlukan untuk mendapatkan kepastian bahwa area yang telah diobati telah sembuh sama sekali. Biarpun metode pengobatan yang anda dapatkan sangat efektif, sel-sel yang abnormal kadang-kadang dapat kambuh lagi, bahkan dapat berkembang dengan derajat keparahan yang lebih tinggi. Jadi deteksi dini adalah hal yang sangat esensial sekali. Selama dua tahun pertama masa pengobatan anda, anda disarankan untuk menjalani pemeriksaan ‘Pap Smear’ setiap tiga bulan atau enam bulan sekali. Jika setelah tiga kali pemeriksaan berturut-turut hasil ‘Pap Smear’ anda normal, ini berarti anda telah dapat dinyatakan sembuh, dan anda dapat melakukan pemeriksaan ‘Pap Smear’ tersebut setiap tahun sekali secara kontinyu.(Dr. Yohanes Riono ,Dept of Surgery Holywood Hospital.)

Kanker Leher Rahim

Tentu anda sudah tak asing lagi dengan istilah kanker servik (Cervical Cancer), atau kanker pada leher rahim. Benar, sesuai dengan namanya, kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.
Memang istilah “kanker” sendiri sudah pasti memberi kesan menakutkan dan menyeramkan. Laksana seorang terpidana menerima hukuman mati.
Bagaimana pula dengan kanker leher rahim?
Apakah juga sama menakutkannya dengan beberapa kanker lainnya?

Menurut para ahli kanker, kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari semua kasus kanker. Tetapi, biarpun demikian, di wilayah Australia barat saja, tercatat sebanyak 85 orang wanita didiagnosa positif terhadap kanker leher rahim setiap tahun. Dan pada tahun 1993 saja, 40 wanita telah tewas menjadi korban keganasan kanker ini.
Bagaimanakah kanker leher rahim terjadi?
Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu test yang disebut “Pap smear test”, sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher rahim.
Memang Pap smear test adalah suatu test yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Test ini ditemukan pertama kali oleh Dr. George Papanicolou, sehingga dinamakan Pap smear test. Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker.
Test ini hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Dalam keadaan berbaring terlentang, sebuah alat yang dinamakan spekulum akan dimasukan kedalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk membuka dan menahan dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga memungkinkan pandangan yang bebas dan leher rahim terlihat dengan jelas. Sel-sel leher rahim kemudian diambil dengan cara mengusap leher rahim dengan sebuah alat yang dinamakan spatula, suatu alat yang menyerupai tangkai pada es krim, dan usapan tersebut dioleskan pada obyek-glass, dan kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan yang lebih teliti.
Prosedur pemeriksaan Pap smear test mungkin sangat tidak menyenangkan untuk anda, tetapi tidak akan menimbulkan rasa sakit. Mungkin anda lebih memilih dokter wanita untuk prosedur ini, tetapi pada umumnya para dokter umum dan klinik Keluarga Berencana dapat dimintai bantuan untuk pemeriksaan Pap smear test. Usahakanlah melakukan Pap smear test ini pada waktu seminggu atau dua minggu setelah berakhirnya masa menstruasi anda. Jika anda sudah mati haid, Pap smear test dapat anda lakukan kapan saja. Tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim), anda tidak perlu lagi melakukan Pap smear test karena anda sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim. Pap smear test biasanya dilakukan setiap dua tahun sekali, dan lebih baik dilakukan secara teratur. Hal yang harus selalu diingat adalah tidak ada kata terlambat untuk melakukan Pap smear test. Pap smear test selalu diperlukan biarpun anda tidak lagi melakukan aktifitas seksual.
Bagaimanakah Tanda-tanda Kanker Serviks?
Perubahan awal yang terjadi pada sel leher rahim tidak selalu merupakan suatu tanda-tanda kanker. Pemeriksaan Pap smear test yang teratur sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini adanya perubahan awal dari sel-sel kanker. Perubahan sel-sel kanker selanjutnya dapat menyebabkan perdarahan setelah aktivitas sexual atau diantara masa menstruasi.Jika anda mendapatkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya anda segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Adanya perubahan ataupun keluarnya cairan (discharge) ini bukanlah suatu hal yang normal, dan pemeriksaan yang teliti harus segera dilakukan walaupun anda baru saja melakukan Pap smear test. Biarpun begitu, pada umumnya, setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti, hasilnya tidak selalu positip kanker.
Pengobatan
Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawal mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan:
  1. Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.
  2. Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan.

Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

  1. Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya.
  2. Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.

Resiko untuk terserang kanker:

Setiap wanita yang pernah melakukan hubungan seksual mempunyai resiko terhadap kanker leher rahim. Sel-sel leher rahim mungkin mengalami perubahan sehingga sangat diperlukan melakukan Pap smear test secara teratur (baik yang telah ataupun yang belum pernah mendapatkan Pap smear test). Demikian juga bagi anda yang merokok kemungkinan untuk mendapatkan kanker leher rahim sangat besar.Dijumpainya Human Papilloma Virus (HPV) sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim.
Memiliki pasangan seksual yang berganti-ganti atau memulai aktifitas seksual pada usia yang sangat muda juga memperbesar resiko kemungkinan mendapat kanker leher rahim.

Apa yang harus anda lakukan untuk menghindari kanker leher rahim ? Yang pertama, jika anda pernah melakukan hubungan seksual anda harus melakukan Pap smear test secara teratur setiap dua tahun dan ini dilakukan sampai anda berusia 70 tahun. Pada beberapa kasus mungkin dokter menyarankan untuk melakukan Pap smear test lebih sering.

Hal yang ke dua adalah melaporkan adanya gejala-gejala yang tidak normal seperti adanya perdarahan, terutama setelah coitus (senggama).

Hal yang ke tiga adalah tidak merokok. Data statistik melaporkan bahwa resiko terserang kanker leher rahim akan menjadi lebih tinggi jika wanita merokok.

Dengan melakukan beberapa tindakan yang dapat memperkecil resiko tersebut, mudah-mudahan kita dijauhkan dari kejadian kanker leher rahim ini. Semoga.

Dapatkah anda membayangkan, bagaimanakah perasaan anda jika mengetahui hasil pemeriksaan ‘Pap Smear’ anda memberikan hasil abnormal?

Tentulah anda akan merasa kuatir dan cemas, manakala anda mendapati bahwa hasil pemeriksaan ‘Pap Smear’ anda abnormal. Tetapi janganlah terlalu cemas dahulu, karena tidak semua penampakan sel-sel yang abnormal tersebut berarti kanker. Memang ‘Pap Smear’ dapat mendeteksi kelainan-kelainan perubahan sel-sel leher rahim secara dini. Paradigma yang harus diingat adalah semakin awal ditemukannya kelainan-kelainan pada pemeriksaan ‘Pap Smear’, maka akan semakin mudah pula diatasi masalahnya.

Apakah artinya jika ‘Pap Smear’ anda abnormal.

Hasil ‘Pap Smear’ dikatakan abnormal jika sel-sel yang berasal dari leher rahim anda ketika diperiksa di bawah mikroskop akan memberikan penampakan yang berbeda dengan sel normal. Kejadian ini biasanya terjadi 1 dari 10 pemeriksaan ‘Pap Smear’. Beberapa faktor yang dapat memberikan indikasi diketemukannya penampakan ‘Pap Smear’ yang abnormal adalah:

1. Unsatisfactory ‘Pap Smear’

Pada kasus ini, berarti pegawai di Lab tersebut tidak bisa melihat sel-sel leher rahims anda dengan detail sehingga gagal untuk membuat suatu laporan yang komprehensive kepada dokter anda. Jika kasus ini menimpa anda sebaiknya anda datang lagi untuk pemeriksaan ‘Pap Smear’ pada waktu yang akan ditentukan oleh dokter anda. Jika ada infeksi atau inflamasi

2. Kadang-kadang pada pemeriksaan ‘Pap Smear’ memberikan penampakan terjadinya inflamasi.

Ini berarti bahwa sel-sel di dalam leher rahims mengalami suatu iritasi yang ringan sifatnya. Memang kadang-kadang inflamasi dapat kita deteksi melalui pemeriksaan ‘Pap Smear’, biarpun kita tidak merasakan keluhan-keluhan karena tidak terasanya gejala klinis yang ditimbulkannya. Sebabnya bermacam-macam. Mungkin telah terjadi infeksi yang dikarenakan oleh bakteri, atau karena jamur’. Konsultasikan dengan dokter anda mengenai masalah ini beserta pengobatannya jika diperlukan. Tanyakan kapan anda harus menjalani ‘Pap Smear’ lagi.

3.Atypia atau Minor Atypia

Yang dimaksud dengan keadaan ini adalah jika pada pemeriksaan ‘Pap Smear’ terdeteksi perubahan-perubahan sel-sel leher rahims, tetapi sangat minor dan penyebabnya tidak jelas. Pada kasus ini, biasanya hasilnya dilaporkan sebagai ‘atypia’. Biasanya terjadinya perubahan penampakan sel-sel tersebut dikarenakan adanya peradangan, tetapi tidak jarang pula karena infeksi virus. Karena untuk membuat suatu diagnosa yang definitif tidak memungkinkan pada tahap ini, dokter anda mungkin akan merekomendasikan anda untuk menjalani pemeriksaan lagi dalam waktu enam bulan. Pada umumnya, sel-sel tersebut akan kembali menjadi normal lagi. Jadi, adalah sangat penting bagi anda untuk melakukan ‘Pap Smear’ lagi untuk memastikan bahwa kelainan-kelainan yang tampak pada pemeriksaan pertama tersebut adalah gangguan yang tidak serius. Jika hasil pemeriksaan menghasilkan hasil yang sama maka anda mungkin disarankan untuk menjalani kolposkopi.

Apakah kolposkopi itu?

Kolposkopi adalah suatu prosedur pemeriksaan vagina dan leher rahims oleh seorang dokter yang berpengalaman dalam bidang tersebut. Dengan memeriksa permukaan leher rahims, dokter akan menentukan penyebab abnormalitas dari sel-sel leher rahims seperti yang dinyatakan dalam pemeriksaan ‘Pap Smear’. Cara pemeriksaan kolposkopi adalah sebagai berikut: dokter akan memasukkan suatu cairan kedalam vagina dan memberi warna saluran leher rahims dengan suatu cairan yang membuat permukaan leher rahims yang mengandung sel-sel yang abnormal terwarnai.. Kemudian dokter akan melihat kedalam saluran leher rahims melalui sebuah alat yang disebut kolposkop. Kolposkop adalah suatu alat semacam mikroskop binocular yang mempergunakan sinar yang kuat dengan pembesaran yang tinggi.Jika area yang abnormal sudah terlokalisasi, dokter akan mengambil sampel pada jaringan tersebut (melakukan biopsi) untuk kemudian dikirim ke lab guna pemeriksaan yang mendetail dan akurat. Pengobatan akan sangat tergantung sekali pada hasil pemeriksaan kolposkopi anda.

Bagaimanakah dengan aktifitas seksual anda?

Pada tahap ini, anda tidak perlu kuatir dengan aktifitas seksual anda. Anda tidak perlu absen melakukan aktifitas seksual hanya karena pemeriksaan ‘Pap Smear’ anda positip, karena keadaan kanker atau pre-kanker yang anda derita tidak mungkin ditularkan kepada suami anda. Tetapi jika sedang dalam pengobatan penyembuhan, sebaiknya tanyakanlah kepada dokter anda kapan anda dapat melakukan hubungan sanggama lagi dan seberapa seringnya hubungan tersebut.

Perlukah dilakukan pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya pengobatan?

Pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya masa pengobatan adalah mutlak diperlukan untuk mendapatkan kepastian bahwa area yang telah diobati telah sembuh sama sekali. Biarpun metode pengobatan yang anda dapatkan sangat efektif, sel-sel yang abnormal kadang-kadang dapat kambuh lagi, bahkan dapat berkembang dengan derajat keparahan yang lebih tinggi. Jadi deteksi dini adalah hal yang sangat esensial sekali. Selama dua tahun pertama masa pengobatan anda, anda disarankan untuk menjalani pemeriksaan ‘Pap Smear’ setiap tiga bulan atau enam bulan sekali. Jika setelah tiga kali pemeriksaan berturut-turut hasil ‘Pap Smear’ anda normal, ini berarti anda telah dapat dinyatakan sembuh, dan anda dapat melakukan pemeriksaan ‘Pap Smear’ tersebut setiap tahun sekali secara kontinyu.(Dr. Yohanes Riono ,Dept of Surgery Holywood Hospital.)